Kali Kedua Setya Novanto Mundur sebagai Ketua DPR

Pertama kalinya, Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR saat terjerat kasus 'papa minta saham'. Saat itu dia dilaporkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said ke MKD karena dugaan tindakan tidak terpuji telah mencatut nama Presiden Jokowi dan JK. Foto ini diambil 17/11/2015 (Foto: Lamhot Aritonang)

Laporan itu pun diproses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Sejumlah saksi dipanggil untuk menemukan dugaan pelanggaran etik ini. Di antaranya Menteri ESDM Sudirman Said, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, dan Setya Novanto. (Foto: Lamhot Aritonang).

Meski semua anggota MKD menyatakan Novanto melakukan pelanggaran kode etik, namun MKD akhirnya tak menjatuhkan sanksi bagi Novanto. Hal ini dikarenakan Novanto mengirim surat pengunduran diri sebagai Ketua DPR di last minute sebelum MKD mengambil keputusan final soal sanksi untuk Novanto. (Lamhot Aritonang/detikcom)

Ini surat pengunduran diri Novanto dari kursi DPR yang dibacakan di sidang MKD, Rabu (16/12/2015). Dalam surat itu tak ada penegasan bahwa Novanto merasa bersalah dalam persoalan ini.(Foto: Lamhot Aritonang)

Meski sudah mengundurkan diri sebagai Ketua DPR, Setya Novanto masih terlihat menghadiri paripurna DPR di Nusantara II Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/12/2015). (Lamhot Aritonang/detikcom)

Posisi Novanto sebagai Ketua DPR kemudian digantikan Ade Komarudin alias Akom. Akom dilantik di Paripurna yang berlangsung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016) (Foto: Lamhot Aritonang)

Namun, Ade Komarudin (Akom) tak lama menjabat sebagai Ketua DPR. Di tahun yang sama, tepatnya November 2016 dia dicopot dari Ketua DPR dan digantikan Novanto lagi. (Foto: Lamhot Aritonang)

Setya Novanto mendapat 'tiket' kembali ke Senayan setelah dipilih sebagai Ketua Umum Golkar melalui Munaslub Golkar. (Foto: Lamhot Aritonang)

Setya Novanto resmi dilantik menjadi Ketua DPR lagi dengan persetujuan dari rapat paripurna DPR. Dia mengucap sumpah sebagai Ketua DPR saat rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2016). Ade Komarudin yang dicopot dari jabatannya, tidak hadir di rapat paripurna kali ini. (Foto: Lamhot Aritonang)

Saat menjabat sebagai Ketua DPR kedua kalinya, Novanto tersandung kasus korupsi pengadaan E-KTP. Ini foto Setya Novanto saat tiba sebagai tersangka korupsi e-KTP di gedung KPK, Jakarta, Minggu (19/11/2017) malam. (Grandyos Zafna/detikcom)

Informasi mundurnya Novanto sebagai Ketua DPR yang kedua kalinya ini, disampaikan oleh Ketua Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPP Golkar Roem Kono dan Sekjen PPP Arsul Sani, Sabtu (9/12/2017). (Foto: Grandyos Zafna)

Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan Novanto mundur dari posisinya sebagai Ketua DPR dan menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya. (dok. detikcom)

Meski sudah mendapat informasi soal mundurnya Novanto dan penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR, Wakil Ketua DPR Fahri Hamza mengaku belum menerima surat fisik tersebut. Namun, dia memastikan informasi itu berasal dari sumber yang dekat dengan Novanto. (Foto: Lamhot Aritonang)

Ini Aziz Syamsuddin yang ditunjuk Setya Novanto sebagai bakal penggantinya sebagai Ketua DPR. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua DPP dan menjabat sebagai Ketua Banggar DPR. (Foto: Ari Saputra)