Foto SD Negeri di Pedalaman Sulawesi yang Sangat Memprihatinkan
Aam Wijaya - detikNews
Selasa, 31 Okt 2017 15:51 WIB
Makassar -
Dari 17 anak yang hari itu masuk kelas hanya satu yang memakai sepatu karet. Lainnya memakai sandal japit. Tapi tak sedikit yang tanpa alas kaki.
Butuh waktu 6 jam dari Makassar untuk mencapai SDN 45 Boja, Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel). Untuk mencapai lokasi sekolah, perjalanan juga ditempuh melintasi beberapa sungai dan menaiki perbukitan sekitar 1 jam dari Dusun Bikeru, Desa Puncak.Β
Ruang kelas yang mirip dengan gudang ini setiap hari diisi oleh anak-anak dari berbagai usia sekaligus anak-anak yang sedang mengejar ketertinggalan melalui program paket A atau paket B. Tetapi mengingat guru hanya satu di sekolah ini kelas pun tidak dibagi.
SDN 45 Boja sedianya memiliki 40 siswa tetapi setiap harinya hanya diisi rata-rata separuhnya atau hanya 20 -an siswa saja. Sudah menjadi kebiasaan orang tua mengajak anak untuk membantu orang tua mengangkut belanjaan dari pasar atau pergi membantu di kebun.Β
Warga Boja adalah para petani lada, coklat, cengkeh, padi dan jagung yang tinggal di kawasan hutan lindung. Mengingat jarak antara dusun dengan jalan beraspal harus ditempuh dengan jalan kaki naik turun bukit, menyebrangi 4 sungai, inilah yang menjadi alasan orang tua membutuhkan bantuan tenaga anaknya. Β
Dari 17 anak yang hari itu masuk kelas hanya satu yang memakai sepatu karet. Lainnya memakai sandal japit bahkan kebanyakan tidak menggunakan alas kaki.Β Β Demikian juga seragam yang dikenakan tidak sedikit yang kancing baju atau resleting celananya lepas. Mengapa? Seragam yang mereka miliki hanya satu-satunya dan digunakan selama satu pekan masuk sekolah.
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.