Jakarta - Hampir empat tahun Raqqa dikuasai ISIS. Kota ini menjadi lumpuh dan porak-poranda layaknya kota hantu. Berikut adalah potret saksi bisunya.
Foto
Ini Dia Saksi Bisu Akhir Kekuasaan ISIS di Raqqa

Begini potret saksi bisu kehancuran Kota Raqqa, Suriah. Erik De Castro/REUTERS.
Raqqa merupakan salah satu kota penting di Suriah. Sebelum dikuasai ISIS, Raqqa terlihat sangat indah, hijau, dan warganya tampak makmur. Kini, kota tersebut menjadi lumpuh dan porak-poranda layaknya kota hantu. Erik De Castro/REUTERS.
Tidak terbayangkan sebelumnya Raqqa akan menjadi kota mati. Erik De Castro/REUTERS.
Raqqa yang selama ini dikenal sebagai pusat pemerintahan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) resmi telah diambil alih oleh tentara demokratik Suriah (SDF) yang disokong sepenuhnya oleh tentara Amerika Serikat. Erik De Castro/REUTERS.
Pengambilalihan Raqqa menandakan berakhirnya kekuasaan ISIS, baik di Irak maupun Suriah. Erik De Castro/REUTERS.
Stadion sepakbola dan rumah sakit di Raqqa merupakan dua tempat terakhir yang diduga dikuasai ISIS. Sontak, kabar keberhasilan melenyapkan ISIS di Raqqa menjadi breaking news hampir di seluruh media internasional dan nasional. Erik De Castro/REUTERS.
Di kota ini terdapat kilang minyak yang selama dikuasai ISIS menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar mereka. Konon, minyak-minyak yang berada di Raqqa selama dikuasai ISIS dijual ke Turki melalui perdagangan gelap. Erik De Castro/REUTERS.
ISIS secara otomatis sudah kehilangan legitimasi kekuasaannya sebagai sebuah negara. ISIS dapat dikatakan "negara tanpa negara". Masih ada tentara dan milisi ISIS yang hidup dan berkeliaran di Irak dan Suriah, tapi mereka sudah tidak mempunyai komando dan persenjataan yang canggih seperti beberapa tahun lalu. Erik De Castro/REUTERS.
Yang paling mendasar, ISIS sudah kehilangan sumber pendapatan yang relatif besar yang selama ini menjadi oli bagi mereka untuk bertahan hidup. Erik De Castro/REUTERS.
Maka dari itu, kita patut berbahagia masih mempunyai Pancasila sebagai dasar negara. Karena Pancasila telah terbukti mampu melawan ideologi kaum ekstremis, termasuk ISIS. Selama kita masih berpegang teguh kepada Pancasila, maka kita masih mempunyai harapan untuk membentengi negeri ini dari infiltrasi ideologi transnasional, khususnya ISIS, al-Qaeda, dan lain-lain. Erik De Castro/REUTERS.