Geger Peristiwa Hukum: Saracen, First Travel Sampai Bunda Sitha

Minggu kemarin dimulai dengan Bos CV Sumber Laut Perkasa Basuki Hariman divonis 7 tahun pada Senin (28/8). Basuki terbukti memberikan suap kepada Patrialis Akbar saat Patrialis menjadi hakim konstitusi (Agung Pambudhy/detikcom)

Sementara itu sekretaris Basuki, Ng Feny, divonis 5 tahun dan denda Rp 200 juta subsidair 2 bulan kurungan. Basuki dan Ng Fenny terbukti menyerahkan uang dengan total USD 50 ribu kepada Kamaludin, orang dekat Patrialis (Agung Pambudhy/detikcom)

Kasus sindikat Saracen minggu ini juga semakin seru. Pengacara Eggi Sudjana yang namanya disebut sebagai dewan penasehat, membantah terlibat. Namun saat ditunggu langkah klarifikasi, Eggi malah pergi ke Arab Saudid dengan alasan haji pada Senin (28/8) (dok Eggi Sudjana)

Besoknya pada Selasa (29/8) beredar foto viral rapat orang-orang yang disebut terlibat Saracen. Namun itu juga dibantah dan dibilang itu foto Solidaritas Menangkan Prabowo (Screenshot Twitter)

Karena nama Prabowo disebut, Partai Gerindra pun meradang. Mereka tidak mengakui Solidaritas Menangkan Prabowo. Meskipun pernah ada foto kedua pihak bertemu (smp.prabowo/Facebook)

Kemudian, pada Rabu (30/8) polisi menangkap satu orang lagi terkait Saracen di Pekanbaru. Dia adalah MAH yang disebut sebagai pendiri Saracen. Sementara itu, markas Solidaritas Menangkan Prabowo ternyata adalah rumah Eggi Sudjana dan diakui oleh Eggi sendiri (Farhan/detikcom)

Sementara kabar mengagetkan juga datang dari Tegal. Wali Kota Tegal Siti Masitha Suparno terkena operasi tangkap tangan KPK pada Selasa (29/8) sore (Agung Pambudhy/detikcom)

Perempuan yang dipanggil Bunda Sitha ini ditangkap atas dugaan suap terkait kasus suap proyek rumah sakit. Turut ditangkap adalah pengusaha Amir Mirza yang rencananya akan berduet di Pilkada mendatang (Agung Pambudhy/detikcom)

Nah, reaksi warga atas penangkapan ini sangat mengejutkan. Para PNS melakukan sujud syukur, menggeruduk rumah dinas dan melakukan nazar potong rambut sampai syukuran makan bersama. Rupanya banyak yang merasa dizalimi (Imam Suripto/detikcom)

Minggu ini, kasus penipuan umroh oleh First Travel masih berlanjut dengan dibukanya crisis center untuk para korban. Paspor korban mulai dikembalikan secara bertahap pada Rabu (30/8) (Parastiti Kharisma Putri/detikcom)

Meski Andika dan Anniesa mengaku uangnya habis dan lupa dipakai untuk apa, aparat tidak menyerah mengusut harta First Travel. Bareskrim Polri dan PPATK pada Kamis (31/8) menemukan 50 rekening senilai Rp 7 miliar. Pengusutan mereka masih terus berlangsung (Samsudhuha Wildansyah/detikcom)