Aceh - Waktu dan kesabaran dibutuhkan untuk menangkap tuntong laut di Aceh. Apa sih tuntong laut itu? Simak foto-fotonya di sini:
Foto
Mencari Tuntong Laut Aceh, Salah Satu Reptil Terlangka di Dunia

Pagi itu, di awal Agustus 2017, sejumah orang terlihat sibuk di atas perahu yang tengah bersandar di belakang Pos Patroli Tuntong Laut di Pantai Ujung Tamiang, Aceh Tamiang, Aceh. Mereka ialah Abu Bakar bersama sejumlah rekannya, para pegiat lingkungan yang tergabung dalam Yayasan Satucita Lestari Indonesia. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Mereka tengah mempersiapkan perangkap untuk menangkap salah satu reptil terlangka di dunia, tuntong laut (Batagur borneoensis), untuk kepentingan perekaman data dan penyuntikan cip mikro. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Setelah perangkap siap dan umpan berupa pisang dipasang, para pegiat lingkungan itu mulai berpatroli menyusuri muara sungai bervegetasi tanaman bakau untuk melacak keberadaan tuntong laut sekaligus menempatkan perangkap. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Waktu dan kesabaran dibutuhkan untuk menangkap kura-kura bernama lain tuntung atau tumtum di habitat alaminya. Tak jarang, Abu Bakar dan kawan-kawan kembali dengan tangan hampa. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Pencarian tuntong laut tak jarang memakan waktu seharian. Perburuan individu dewasa secara besar-besaran pada kurun waktu 80-90-an, penjarahan telur untuk dikonsumsi dan diperjualbelikan, serta alih fungsi lahan hutan bakau di sekitar muara sungai merupakan faktor penyebab satwa bernama lain Painted terrapin ini sulit ditemukan dan kini berada di ambang kepunahan. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Akhirnya ketemu! Binatang inilah yang disebut dengan tuntong laut, salah satu reptil terlangka di dunia. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Berdasarkan hasil identifikasi, pada 2009-2010 populasi tuntong laut di Kabupaten Aceh Tamiang, khususnya di Seruway dan Sungai Iyu diperkirakan tidak lebih dari seratus ekor. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Populasinya yang minim menempatkan tuntong laut berstatus critically endangered dan berada di urutan ke-25 dari 327 spesies yang termasuk kategori hampir punah berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN), serta terdaftar sebagai Appendix II plus zero quota for wild specimen to trade dalam The Convention on International Trade in Endagered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Foto: Ismar Patrizki/Antara
Tuntong laut juga berstatus prioritas sangat tinggi dalam Permenhut Nomor P.57/Menhut II/2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Secercah harapan untuk menyelamatkan tuntong laut muncul melalui aksi nyata para pegiat lingkungan dari Yayasan Satucita Lestari Indonesia. Sejak 2009, mereka terjun dalam upaya konsevasi dan pelestarian tuntong laut. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Dengan dukungan sejumlah instansi terkait setempat dan partisipasi PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field melalui program corporate social responsibility (CSR) bidang lingkungan pada 2013, para pegiat lingkungan Yayasan Satucita Lestari Indonesia telah berhasil melepasliarkan 1.204 tukik tuntong laut dan mengembalikan 73 betina dewasa ke habitat. Foto: Ismar Patrizki/Antara
Sejak 2013, kegiatan Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia tak terbatas hanya pada patroli pengamanan. Mereka mulai melakukan upaya pembesaran dan pelepasan, sosialisasi pelestarian satwa liar, pemantauan populasi, dan penelitian genetika. Selamat berjuang para penjaga tuntong laut! Foto: Ismar Patrizki/Antara