Ramadan di Gurun Sahara Maroko

Foto

Ramadan di Gurun Sahara Maroko

Pool - detikNews
Rabu, 07 Jun 2017 16:09 WIB

Jakarta - Ramadan ini, tim Jazirah Islam menyelusuri gurun pasir desa Merzouga, Maroko. Gurun pasir yang menjadi bagian dari sejarah penyebaran Islam oleh Rasulullah SAW.

Sahara menjadi daya tarik utama wisatawan yang datang ke Maroko. Untuk mencapai gurun ini, harus berkendara via darat sejauh 12 jam dari kota Marrakech. Karena wilayah ini memang cukup jauh dari tengah kota. Sahara Merzouga memiliki gundukan gurun pasir halus setinggi 350 meter, dan menjadikan hamparan gurun pasir ini yang terindah di Maroko. Irfan Padli/TRANS7.
Sepanjang gurun pasir ini membentang, jarang sekali menemukan orang lain yang berjalan kaki atau mengendarai unta seperti kami. Padahal, gurun pasir Sahara merupakan rumah bagi suku nomaden Berber, atau juga dikenal dengan Suku Amazigh, yang sudah berumur ratusan abad. Irfan Padli/TRANS7.
Beruntung, tim Jazirah Islam masih bisa bertemu dan ditemani oleh Muhammed, seorang pemuda berdarah Berber. Muhammed, bekerja sebagai pawang unta, yang bertugas mengantar para turis seperti kami untuk berkeliling gurun pasir. Irfan Padli/TRANS7.
Dua jam, adalah waktu yang harus kami tempuh untuk mencapai tenda Suku Berber, dengan mengendarai unta. Tenda di antara gundukan pasir gurun Sahara, menjadi tujuan. Tenda khas Suku Berber ini menjadi tempat istirahat bagi turis atau wisatawan yang berkunjung ke Gurun Sahara. Irfan Padli/TRANS7.
Fatimah, muslimah Suku Berber adalah tuan rumah yang dengan hangat menyambut rombongan kami. Ia, beserta anak dan adiknya, sudah lima tahun terakhir menetap di tempat ini.., 6 kilometer dari pinggir Desa Merzouga. Di bawah tenda dari karung goni, kami melepas lelah sesaat. Berteduh dari matahari yang cukup terik, sambil berkenalan lebih dekat dengan Suku Berber, dari Afrika Utara, etnis yang mendapat pengaruh Islam dari kedatangan bangsa Arab pada tahun 642 Masehi di tanah Maghribi. Irfan Padli/TRANS7.
Setelah melepas lelah, saatnya mengolah kuliner khas Suku Amazigh alias Berber. Dapur, sekaligus tempat beristirahat Fatimah dan keluarga di malam hari sangat sederhana, hanya bilik dari bambu dan berselimutkan karung goni. Fatimah kemudian mengajak membuat roti Aghroum, sejenis pizza jika di Eropa. Irfan Padli/TRANS7.
Setelah pamit, dan kembali menyusuri gurun pasir Merzouga. Kami harus mengendarai unta dua jam lagi untuk sampai di titik berikutnya. Hari berganti, tim Jazirah Islam melanjutkan perjalanan ke kota angin, Essaouira. Essaouira adalah sebuah kota di pinggir laut, dan terletak di dalam sebuah benteng sejak Abad ke-18. Sejuk, kuno, dan eksotis. Irfan Padli/TRANS7.
Essaouira, merupakan daerah endemik penghasil argan, di Afrika Utara. Argan, adalah buah dari pohon Argania, salah satu jenis pohon tertua di dunia. Pohon ini hanya tumbuh di barat daya Maroko, antara Kota Essaouira dan Agadir. Dari biji buah argan, dihasilkan minyak argan, yang kerap disebut sebagai emas cair. Minyak argan sejak ratusan tahun lalu digunakan untuk obat segala gangguan pada kulit, mulai dari infeksi kulit, gigitan serangga, atau ruam. Irfan Padli/TRANS7.
Proses pengolahan minyak argan. Irfan Padli/TRANS7.
Ramadan di Gurun Sahara Maroko
Ramadan di Gurun Sahara Maroko
Ramadan di Gurun Sahara Maroko
Ramadan di Gurun Sahara Maroko
Ramadan di Gurun Sahara Maroko
Ramadan di Gurun Sahara Maroko
Ramadan di Gurun Sahara Maroko
Ramadan di Gurun Sahara Maroko
Ramadan di Gurun Sahara Maroko


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads