Jokowi Bicara Perpindahan Ibu Kota Hingga Reshuffle

Presiden Jokowi menyatakan dirinya memang selalu melakukan evaluasi terhadap kabinet yang dipimpinnya.

Evaluasi sangat sering dilakukan. "Setiap minggu, setiap bulan kita evaluasi," kata Jokowi kepada detikcom di Istana Bogor.

Lalu apakah akan ada reshuffle terhadap menteri yang kinerjanya mengecewakan? "Sampai saat ini kita belum berpikir ke arah sana," jawab Jokowi.

Seperti diketahui, Jokowi sudah dua kali melakukan reshuffle kabinet. Isu akan ada reshuffle jilid III muncul setelah akhir April lalu, Jokowi tiba-tiba menyinggung soal pergantian atau pergeseran menteri.

Jokowi mengingatkan menteri yang tidak bisa menyelesaikan target bisa diganti, digeser atau dicopot.

"Saya bekerja selalu memakai target jadi Pak Menteri tidak pernah bertanya kepada saya, targetnya terlalu besar atau terlalu gede, itu urusan menteri. Tahu saya target itu harus bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai urusannya akan lain, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan lain-lain," kata Jokowi saat itu.

Jokowi juga bicara wacana perpindahan ibu kota negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku serius soal kajian perpindahan ibu kota.

Dia telah meminta Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), beserta Kementerian Keuangan untuk mengkaji soal perpindahan ibu kota negara tersebut.

Jokowi juga bicara hubunganya dengan Wapres JK. Jokowi menegaskan, kabinet kerja saat ini tetap solid. Hubungannya dengan JK juga baik-baik saja. Ia merasa aneh dikabarkan renggang dengan wapres.

"Ini isu-isu lagi. Jangan sampai ada isu seperti ini yang dihembuskan untuk memecah-mecah. Dihembuskan agar pemerintah tidak solid. Pada kenyataannya tidak ada masalah," kata Jokowi saat diwawancara detikcom di Istana Bogor, baru-baru ini.