Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M

Foto

Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M

Rachman Haryanto - detikNews
Selasa, 16 Mei 2017 10:31 WIB

Jakarta - Bisnis pembuatan kapal nelayan juga ada di Indramayu, Jawa Barat. Prosesnya terbilang lumayan rumit dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Begini prosesnya.

Berlokasi di sepanjang jalan Pantai Song, Indramayu, Jawa Barat, banyak terdapat galangan kapal dan tempat pembuatan perahu nelayan. Tepatnya di sepanjang bantaran Sungai Praja Gumiwang, kapal-kapal dari kayu yang berukuran di atas 30 grosston itu di produksi.
Untuk kapal yang berukuran 30 GT itu kira-kira seukuran dengan rumah tipe 45. Tingginya bisa melampui atap rumah dengan panjang sekitar 18 meter.
Para tukang kayu menggarap kapal di tepi jalan raya, berdampingan dengan warung-warung makan. Kayu-kayu berukuran panjang dan lurus itu tergeletak di pinggir jalan. Kayu panjang nan lurus itu bakal menjadi lunas kapal.
Bahan baku kapal tersebut didatangkan dari beberbagai daerah seperti dari Surabaya, Jawa Timur. Kayu itu juga ada yang berasal dari Papua dan Kalimantan. Dahulu kapal-kapal itu terbuat dari kayu jati dengan mutu tinggi. Karena bahan kayu jati kini semakin sulit, maka para pembuat kapal memilih pakai kayu merbau.
Untuk ukuran kapal 30 GT biasanya dipasangi penggerak dari mesin truk Fuso. Sementara untuk pembuatan kapal 50 GT, pemesan harus menyediakan biaya Rp 3,5 - Rp 4 miliar per unit.
Kapal ukuran 30-50 GT membutuhkan kayu sedikitnya 60-70 kubik, sedangkan yang 50-60 GT perlu 80 kubik dengan kayu merbau seharga Rp 7-8 juta per kubik.
Sementara untuk biaya tukang biasanya dipatok dari meteran atau borongan. Setiap meter, biayanya Rp 5,5 juta.
Bisnis pembuatan kapal rupanya lumayan rumit. Soal paku misalnya. Ada paku tandur, untuk mengikat antar papan; ada paku bekel untuk mengikatkan papan pada gajih; ada juga gelam untuk menutup lubang antar papan. Juga baut-baut. Ada baut yang terbuat dari besi biasa dan monel.
Selain itu, ada juga kebutuhan fiber untuk di dalam kapal. Biayanya lumayan gede. Untuk kapal 60 GT, biaya fiber bisa mencapai Rp 250 juta, kalau 30 GT kurang lebih hanya Rp 120 juta.
Belum lagi kebutuhan pendingin untuk membekukan ikan tangkapan. Pemasangan pendingin atau freezer di kapal 30 GT misalnya, dibutuhkan biaya sekitar Rp 350 juta.
Kapal yang diproduksi di Karangsong ini dengan ukuran 30 GT saja sedikitnya bisa menelan biaya sekitar Rp 3 miliar.
Tak heran setiap kapal yang sudah berlayar dibebani dengan target jumlah tangkapan yang sangat besar.
Seorang pekerja tengah menghaluskan kayu untuk bagian luar kapal.
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M
Melihat Produksi Kapal Nelayan Indramayu Rp 3 M


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads