Kembalinya Pusaka Timor Leste

Foto

Kembalinya Pusaka Timor Leste

Grandyos Zafna - detikNews
Sabtu, 08 Apr 2017 15:12 WIB

Jakarta - Tangis pecah di atas Jembatan Air Mata yang menghubungkan Indonesia dengan Timor Leste. Saat pengembalian pusaka Timor Leste yang disimpah di wilayah Indonesia.

Peristiwa ini telah ditunggu-tunggu sejak 1999, saat gejolak referendum menyeruak dan menghasilkan kemerdekaan bagi Timor Leste. Karena dinamika politik itu, tempat hidup suku Paslara dan suku Daulelo menjadi terbelah. Karena situasi tidak kondusif saat itu, pusaka yang berada di Timor Leste (dulu bernama Provinsi Timor Timur) diungsikan terlebih dulu ke Indonesia. Pusaka-pusaka itu dijaga dan bakal kembali ke tempatnya bila situasi sudah kondusif.
Akhirnya, setelah 18 tahun berlalu, pusaka itu dikembalikan. Disaksikan detikcom pada Sabtu (1/4/2017) di lokasi, di atas jembatan sisi merah-putih ada 10 pria mengenakan kain tais. Mereka membawa satu pedang, tiga tiang bendera, dua genderang senar, dan dua trompet kuningan. Salah satu dari tiga tiang bendera itu dipasangi bendera Merah-Putih.
Pedang, tiang bendera, genderang senar, dan trompet itu adalah pusaka yang akan dipulangkan. Acara itu berlangsung di Jembatan Air Mata. Jembatan ini dinamakan demikian karena saat pemisahan kedua negara, kerabat-kerabat yang terpisah berpelukan, bertemu, menangis, dan mengucap perpisahan di titik ini, di antara Indonesia dan Timor Leste, tepatnya di depan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motaain, Belu, NTT.
Di sisi jembatan bercat merah-kuning-hitam, pihak dari Timor Leste sudah siap menerima pusaka itu. Ada empat orang, terdiri atas tiga pria paruh baya dan satu perempuan. Semuanya mengenakan kain tais, dilengkapi dengan penutup kepala batik yang dikenakan tiga pria itu.
Doru Vicente (41) memimpin upacara pengembalian pusaka ini. Dia sendiri adalah anggota suku Daulelo. Doru memimpin penghormatan kepada Merah-Putih. Komandonya dipatuhi semua orang di lokasi. Setelah penghormatan selesai, Sang Saka Merah Putih dilucuti dari tiang itu.
Bendera dilipat, dimasukkan ke kotak kayu ukuran sekitar 50 x 20 cm.
Kemudian tiang bendera itu diserahkan ke pihak saudara suku yang berada di Timor Leste, disusul penyerahan dua tiang bendera lainnya, satu pedang, dua genderang senar, dan dua trompet.
Pusaka telah berpindah tangan. Dengan cekatan, bendera Timor Leste dipasang di tiang kayu setinggi 2 meter itu. Terlihat, ujung tiang bendera itu punya semacam mata tombak kuningan. Mata tombak itu bergambar Garuda Pancasila.
Pusaka sudah berpindah tangan. Orang-orang di lokasi kemudian bersorak. Masyarakat yang terpisah oleh batas negara ini kemudian bersalaman, berpelukan, dan saling menempelkan hidung sebagai wujud keakraban mereka.
Rombongan Timor Leste berjalan menuju Pos Perbatasan Terpadu Batugade Bobonaro, Timor Leste. Sebelum sampai jembatan dekat laut, mereka membungkus mata tiang bendera yang terukir lambang Garuda Pancasila. Kain batik kecil digunakan untuk menyelubungi mata pusaka ini.
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste
Kembalinya Pusaka Timor Leste


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads