Menengok 'Death Railway' Saketi-Bayah

Foto

Menengok 'Death Railway' Saketi-Bayah

Dikhy Sasra - detikNews
Rabu, 23 Sep 2015 13:31 WIB

- Jalur KA Saketi-Bayah, Banten Selatan pada saat pembangunannya banyak memakan korban jiwa. Dengan sitem kerja paksa penguasa Jepang saat itu membangun jalur sepanjang 89 km untuk keperluan pengangkutan Batubara. Berikut napak tilas jalur kereta api yang dikenal dengan julukan 'death Railway'

Pondasi jembatan kereta api di Bayah terlihat masih kokoh. Jalur kereta api Saketi-Bayah yang terletak di Banten, merupakan salah satu jalur yang mendapat julukan 'Death Railway'.
Salah satu peron yang berada di tengah sawah di kawasan Malimping. Jalur Saketi-Bayah dibangun Jepang mempunyai tujuan untuk mengangkut batubara yang digunakan untuk bahan bakar kereta dan kapal laut dari Cikotok.
Salah satu pondasi jalur kereta api dimanfaatkan menjadi pondasi rumah warga.
Patok batas tanah milik PT KAI masih terlihat dengan tulisan Perumka di desa Saketi, Banten.
Untuk mengenang para romusha yang tewas, pemerintah membangun sebuah tugu di sebelah kantor Kecamatan Bayah.
Inilah sisa-sisa pondasi persis di tepi pantai Pulo Manuk menghadap Samudra Hindia, yang dikerjakan para romusha.
Selama bekerja membangun jalur kereta api Saketi-Bayah, para romusha tidak jarang juga mendapat penyiksaan dari tentara Jepang. Para romusha itu dipaksa terus bekerja, baik itu membuka hutan atau memasang jalur rel untuk jalannya kereta.
Sisa-sisa pondasi masih terlihat sangat kokoh namun tidak terawat. Jalur ini berawal di stasiun Saketi, dan berakhir di Gunungmandur, letak tambang batubara yang terjauh. Stasiun Gunungmandur terletak dua kilometer dari stasiun Bayah.
Menengok Death Railway Saketi-Bayah
Menengok Death Railway Saketi-Bayah
Menengok Death Railway Saketi-Bayah
Menengok Death Railway Saketi-Bayah
Menengok Death Railway Saketi-Bayah
Menengok Death Railway Saketi-Bayah
Menengok Death Railway Saketi-Bayah
Menengok Death Railway Saketi-Bayah


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads