Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan pada Senin (15/12) bahwa ia telah bertemu dengan para pemimpin negara bagian dan teritori di seluruh Australia, dan bahwa mereka sepakat untuk "memperketat undang-undang senjata api di seluruh negeri."
Mereka berencana memperkenalkan pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat, melarang warga non-negara (bukan warga negara Australia) untuk memperoleh lisensi senjata api, serta semakin membatasi jenis senjata yang boleh dimiliki oleh individu.
Pengumuman ini disampaikan sehari setelah serangan antisemit di Pantai Bondi yang terkenal di Sydney, yang menewaskan 15 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perayaan Hanukkah Yahudi menjadi sasaran
Sekitar 1.000 orang berkumpul untuk merayakan malam pertama festival Yahudi Hanukkah.
Dua pria bersenjata, yang diidentifikasi sebagai ayah dan anak berusia 50 dan 24 tahun, melepaskan tembakan ke arah kerumunan.
Tersangka yang lebih tua dilaporkan tewas dalam insiden tersebut, sementara putranya berada di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Sebanyak 15 orang tewas, termasuk seorang penyintas Holocaust, seorang rabi setempat, dan seorang anak perempuan berusia 10 tahun.
Meskipun pihak berwenang masih menyelidiki motifnya, Albanese menyebut kejadian ini sebagai "tindakan kejahatan murni, tindakan antisemitisme, dan tindakan terorisme di tanah Australia."
Polisi meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan setelah adanya laporan beberapa aksi vandalisme bernuansa Islamofobia pada Senin (15/12).
Warga sipil dipuji sebagai pahlawan
Saat orang-orang yang panik melarikan diri dari pantai, beberapa tetap tinggal untuk menenangkan dan membantu para korban luka.
Pemilik toko lokal, Ahmed al Ahmed, terlihat mendekati salah satu penyerang. Pria berusia 43 tahun yang merupakan seorang ayah dan tidak memiliki pengalaman menggunakan senjata api itu berhasil merebut senjata dari tangan pelaku.
Dalam konferensi pers Minggu (14/12), Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Chris Minns, memuji al Ahmed sebagai "pahlawan sejati."
"Ini adalah pemandangan paling luar biasa yang pernah saya lihat, seorang pria berjalan mendekati seorang penembak yang telah menembaki masyarakat dan sendirian melucuti senjatanya, mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan nyawa banyak orang," ujarnya.
Keluarga al Ahmed mengatakan bahwa kondisinya stabil dan sedang menjalani pemulihan di rumah sakit setempat, setelah mengalami luka tembak saat melucuti senjata pelaku.
Para pemimpin dunia menyatakan solidaritas
"Serangan ini dirancang untuk menargetkan komunitas Yahudi Sydney pada hari pertama Hanukkah," kata Minns.
"Apa yang seharusnya menjadi malam damai dan penuh sukacita bagi komunitas tersebut, dirayakan bersama keluarga dan pendukung, kini hancur," tambahnya.
Para pemimpin dunia menyatakan solidaritas mereka terhadap para korban.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menulis di media sosial, "Eropa berdiri bersama Australia dan komunitas Yahudi di mana pun. Kita bersatu melawan kekerasan, antisemitisme, dan kebencian."
Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengecam keras serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka.
"Kita harus menyadari bahwa serangan terhadap perayaan Hanukkah ini tidak terjadi secara kebetulan. Ini adalah pola teror antisemit yang sengaja memilih hari raya untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan tak berdaya," ujar Josef Schuster, Presiden Dewan Pusat Yahudi di Jerman.
"Sebagai komunitas Yahudi di Jerman, pikiran kami bersama saudara-saudari kami di Australia," tambahnya.
Bagaimana undang-undang senjata api Australia saat ini?
Dipandang sebagai standar emas secara internasional, Australia telah menerapkan seperangkat undang-undang senjata api yang relatif sama sejak penembakan massal di Tasmania pada tahun 1996 yang menewaskan 35 orang.
Pemerintah saat itu meluncurkan program pembelian kembali senjata api secara besar-besaran, menerapkan pemeriksaan latar belakang serta registrasi nasional senjata api, dan membatasi akses terhadap senjata otomatis dan semi-otomatis.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Rahka Susanto
Editor: Yuniman Farid
Simak juga Video: Gambaran PM Australia soal Penembakan di Pantai Bondi Australia











































