Pengadilan Tinggi di Hong Kong pada Senin (15/12) menyatakan taipan pro-demokrasi Jimmy Lai bersalah atas dua dakwaan kolusi dengan pihak asing dan satu dakwaan penghasutan.
Kritikus Beijing yang terkenal dan pendiri surat kabar Apple Daily itu ditangkap pada tahun 2020 berdasarkan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh Cina setelah demonstrasi besar-besaran pro-demokrasi di Hong Kong setahun sebelumnya.
Putusan tersebut dapat membuatnya menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Lai menyatakan tidak bersalah atas semua dakwaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebebasan berbicara dan kebebasan berkumpul di Hong Kong telah sangat dibatasi sejak Beijing mulai menggerus kebebasan sipil dan otonomi legislatif kota tersebut.
Mereka yang mengkritik Cina atau pemerintah Hong Kong yang didukung Beijing menghadapi penangkapan dan penuntutan berdasarkan undang-undang keamanan.
Apa yang dikatakan hakim?
Hakim Esther Toh mengatakan bahwa bukti menunjukkan Lai telah mengajukan "undangan yang terus-menerus" kepada Amerika Serikat, dalam dugaan upaya untuk menjatuhkan pemerintah Cina.
Banyak aktivis telah melarikan diri atau dipenjara. Partai oposisi pro-demokrasi terakhir yang tersisa di Hong Kong terpaksa membubarkan diri pada Juni 2025.
"Tidak diragukan lagi bahwa terdakwa pertama telah menyimpan kebencian dan rasa permusuhan terhadap RRC selama sebagian besar masa dewasanya," kata Toh, menggunakan singkatan untuk Republik Rakyat Cina.
Toh mengatakan pengadilan puas bahwa Lai adalah "otak utama" dari konspirasi-konspirasi tersebut dan bahwa satu-satunya kesimpulan yang masuk akal dari bukti adalah bahwa Lai mengupayakan kejatuhan Partai Komunis yang berkuasa.
Linimasa persidangan Jimmy Lai
- Lai mendirikan surat kabar Apple Daily yang kini telah ditutup pada tahun 1997
- Surat kabar Lai menjadi salah satu media yang paling kritis terhadap pemerintah di wilayah tersebut
- Pada 2019, demonstrasi besar-besaran pro-demokrasi pecah di Hong Kong
- Cina memberlakukan undang-undang keamanan nasional sebagai tanggapan setahun kemudian
- Lai ditangkap pada 2020
- Aset Lai dibekukan pada 2021, menyebabkan Apple Daily menghentikan operasinya
- Persidangannya dimulai pada Desember 2023 dan berlangsung selama 160 hari, lebih dari dua kali lipat perkiraan awal
- Pada Agustus, argumen akhir harus ditunda karena kekhawatiran atas kesehatannya, setelah ia melaporkan mengalami jantung berdebar
Kelompok advokasi media mengecam persidangan
Lembaga pemantau kebebasan pers, Committee to Protect Journalists (CPJ), mengecam putusan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah vonis.
"Vonis terhadap Jimmy Lai adalah tindakan penganiayaan yang memalukan. Putusan ini menegaskan penghinaan total Hong Kong terhadap kebebasan pers, yang seharusnya dilindungi di bawah konstitusi mini kota tersebut, yaitu Basic Law," kata Direktur Regional CPJ, Beh Lih Yi, di platform media sosial X.
"Satu-satunya 'kejahatan' Jimmy Lai adalah menjalankan surat kabar dan membela demokrasi. Risiko ia meninggal akibat kondisi kesehatan yang buruk di penjara meningkat setiap hari, ia harus segera dipersatukan kembali dengan keluarganya," tambahnya.
Menjelang putusan, Reporters Without Borders mengatakan Lai telah "menjalani lima tahun di penjara dalam kondisi yang memprihatinkan hanya karena melakukan pekerjaannya sebagai pendiri salah satu media paling ternama dan independen di Hong Kong."
"Persidangan ini hanya dapat digambarkan sebagai sandiwara dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan supremasi hukum," kata kelompok advokasi media tersebut.
Taiwan, yang juga menghadapi tekanan besar dari Beijing, mengecam putusan itu dan menyerukan pembebasan Lai.
"Putusan ini menjadi pernyataan kepada dunia bahwa kebebasan, demokrasi, dan independensi peradilan Hong Kong telah terkikis secara sistematis," kata Dewan Urusan Daratan Utama Taiwan dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan mengecam vonis tersebut sebagai "bermotif politik."
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Rahka Susanto
Editor: Yuniman Farid
(ita/ita)











































