×
Ad

Australia Bongkar Kasus Pelecehan Anak Bernuansa Satanik

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Senin, 01 Des 2025 17:25 WIB
Polisi NSW mengatakan mereka mengetahui adanya orang-orang yang beroperasi dari Sydney bulan lalu (Foto arsip: April 2024) (Foto: David Gray/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Polisi Australia pada Senin (1/12) menyatakan bahwa para detektif telah menjerat empat pria yang beroperasi dari pinggiran kota Sydney karena diduga terlibat dalam geng kriminal internasional yang membagikan gambar-gambar pelecehan seksual anak dengan simbol-simbol terkait satanisme di internet.

Menurut para detektif, enam penggeledahan dilakukan pada 27 November di Waterloo, Ultimo, dan Malabar. Keempat pria tersebut diketahui saling berkomunikasi dan membagikan materi pelecehan anak yang "eksplisit" melalui sebuah situs web yang dioperasikan secara internasional, sebagaimana disampaikan oleh kepala satuan kejahatan seksual Kepolisian New South Wales (NSW).

Jayne Doherty menjelaskan bahwa polisi menyita sejumlah perangkat elektronik dan menemukan ribuan video pelecehan yang melibatkan anak-anak dari usia bayi hingga 12 tahun.

"Polisi akan mendalilkan di pengadilan bahwa kelompok internasional ini terlibat dalam percakapan dan berbagi materi yang menggambarkan pelecehan dan penyiksaan anak, yang melibatkan simbol dan ritual yang terkait dengan satanisme dan okultisme," ujarnya.

Diduga bagian dari jaringan yang lebih luas

Doherty menambahkan bahwa para detektif mulai mengetahui kemungkinan keterlibatan empat pria berbasis di Sydney tersebut pada November.

Di sebuah alamat di Waterloo, polisi menangkap seorang pria berusia 26 tahun yang diduga memegang peran sebagai pemimpin kelompok. Ia didakwa atas beberapa tuduhan terkait penyebaran, akses, dan kepemilikan materi pelecehan anak, serta sejumlah dakwaan lain.

Di sebuah blok unit di Malabar, detektif menangkap tiga pria lainnya, masing-masing berusia 46, 42, dan 39 tahun. Ketiganya juga didakwa memiliki materi pelecehan anak dan beberapa pelanggaran lainnya.

Keempat tersangka ditolak permohonan jaminannya dan dijadwalkan kembali hadir di pengadilan pada tanggal berikutnya. Sementara itu, polisi NSW terus menelusuri berkas-berkas yang disita untuk membantu mengidentifikasi para korban, baik dari Australia maupun dari luar negeri.

Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Rahka Susanto
Editor: Yuniman Farid

width="1" height="1" />

Simak juga Video Data WHO: Sepertiga Perempuan di Dunia Alami Kekerasan Fisik dan Seksual




(ita/ita)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork