Jerman Cabut Larangan Parsial Penjualan Senjata ke Israel

Jerman Cabut Larangan Parsial Penjualan Senjata ke Israel

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Selasa, 18 Nov 2025 10:47 WIB
Jakarta -

Pemerintah Jerman mengumumkan pada Senin (17/11) bahwa mereka akan mengakhiri penangguhan parsial pengiriman senjata ke Israel untuk digunakan di Gaza.

"Pemerintah menyambut gencatan senjata di Gaza yang mulai berlaku pada 10 Oktober dan yang telah stabil dalam beberapa minggu terakhir," kata juru bicara Stefan Kornelius.

"Pemerintah kembali meninjau ekspor senjata berdasarkan kasus per kasus dan akan merespons perkembangan lebih lanjut," tambah Kornelius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanselir Friedrich Merz mengumumkan penangguhan parsial pengiriman senjata pada Agustus mengingat tingginya jumlah warga sipil yang tewas akibat serangan Israel.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah sering dilanggar, dengan ratusan warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak 10 Oktober.

ADVERTISEMENT

Penangguhan ekspor senjata ke Israel, yang sempat dikritik karena tidak mencakup semua pengiriman senjata, akan dicabut pada 24 November.

Mengapa Jerman menangguhkan penjualan senjata ke Israel?

Penangguhan awal menandai perubahan besar dalam sikap Jerman terhadap Israel, di mana Berlin secara tradisional merupakan salah satu sekutu terdekat dan paling mendukung Israel.

Jerman meningkatkan ekspor senjatanya ke Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun secara internasional semakin mendapat tekanan karena dukungannya terhadap Israel seiring meningkatnya jumlah kematian warga sipil di Gaza.

Di tengah kecaman yang semakin meningkat terhadap pendekatan agresif Israel di Jalur Gaza dan hanya beberapa hari sebelum rencana ofensif darat baru, Jerman mengubah kebijakan dan mengatakan akan menghentikan pengiriman senjata untuk digunakan di Gaza.

Tidak semua pengiriman dihentikan, dan bulan berikutnya, peralatan militer senilai setidaknya €2,46 juta (sekitar Rp 47,77 miliar) mendapat persetujuan pemerintah. Namun, jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan €250 juta (sekitar Rp 4,855 triliun) yang disetujui untuk ekspor antara 1 Januari hingga 8 Agustus 2025.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Rahka Susanto
Editor: Yuniman Farid

Tonton juga video "Sudah 266 Warga Palestina Tewas Sejak Penerapan Gencatan Senjata"

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads