Energi Terbarukan Dunia Masih Belum Capai Target Konferensi Iklim PBB

Energi Terbarukan Dunia Masih Belum Capai Target Konferensi Iklim PBB

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Kamis, 16 Okt 2025 23:30 WIB
Warga Mosul, Irak, mulai beralih ke energi terbarukan di tengah krisis listrik. Panel surya jadi solusi ramah lingkungan untuk kebutuhan rumah dan pertanian.
Ilustrasi panel surya (Foto: REUTERS/Khalid Al-Mousily)
Jakarta -

Negara-negara di seluruh dunia belum berada di jalur yang tepat untuk mencapai target energi terbarukan meski terjadi rekor pertumbuhan pada tahun lalu. Hal ini disampaikan dalam laporan sementara dari Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) yang dirilis pada Selasa (14/10).

IRENA adalah sebuah lembaga antar-pemerintah yang mencakup 169 negara dan Uni Eropa.

Pertumbuhan energi terbarukan capai rekor, tapi belum cukup mengejar target iklim

Kapasitas energi terbarukan yang baru terpasang mencapai sekitar 582 gigawatt pada 2024, atau naik sekitar 15,1% dibanding tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ini jumlah tertinggi yang pernah tercatat, IRENA menekankan dalam laporannya bahwa angka ini masih belum cukup bagi negara-negara untuk mencapai target energi terbarukan global, yang menargetkan peningkatan tahunan sebesar 16,6%.

Konferensi Iklim PBB di Dubai 2023, atau COP28, menetapkan target mencapai 11,2 terawatt dalam tujuh tahun.

ADVERTISEMENT

Menurut laporan tersebut, tambahan 1.122 terawatt per tahun masih dibutuhkan untuk mencapai target pada 2030. Satu terawatt sendiri setara dengan 1.000 gigawatt.

Sekjen PBB: Waktu untuk mencegah peningkatan suhu global 1,5 derajat makin terbatas

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa dunia bergerak terlalu lambat untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius.

"Energi terbarukan dipasang lebih cepat dan lebih murah dibanding bahan bakar fosil β€” mendorong pertumbuhan, lapangan kerja, dan listrik terjangkau. Tapi jendela untuk menjaga batas 1,5Β°C semakin menutup dengan cepat," kata Sekjen PBB, dikutip dalam laporan tersebut.

"Kita harus meningkatkan usaha, memperbesar skala, dan mempercepat transisi energi yang adil β€” untuk semua orang, di mana pun," tegasnya.

Target membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat di atas level pra-industri ditetapkan dalam Perjanjian Paris yang ditandatangani pada COP21 2015 lalu.

Kenaikan suhu global jangka panjang diperkirakan mencapai 1,3 derajat tahun lalu.

Konferensi Iklim PBB berikutnya, COP30, dijadwalkan berlangsung pada 10 November di kota Belem, Amazon Brasil.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads