Sarah Mullally, Uskup Agung Perempuan Pertama Gereja Inggris

Sarah Mullally, Uskup Agung Perempuan Pertama Gereja Inggris

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Selasa, 07 Okt 2025 15:16 WIB
Jakarta -

Sarah Mullally resmi ditunjuk sebagai Uskup Agung Canterbury yang baru pada Jumat (3/10), menjadikannya perempuan pertama yang memimpin Gereja Inggris.

Mantan kepala perawat nasional Inggris itu akan dikukuhkan sebagai uskup tertinggi Gereja Inggris dalam sebuah upacara resmi yang dijadwalkan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.

Dalam pernyataan perdananya usai pengumuman tersebut, Mullally mengakui jabatan baru itu membawa "tanggung jawab besar," namun ia merasa "damai dan percaya kepada Tuhan untuk membimbingnya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mullally dijadwalkan resmi menjabat sebagai Uskup Agung Canterbury dalam upacara di Katedral Canterbury pada Januari mendatang.

Pemimpin spiritual Gereja Anglikan

Mullally menggantikan Justin Welby, yang mengundurkan diri pada November 2024 dan resmi meninggalkan jabatannya pada Januari 2025 setelah gagal menangani skandal pelecehan di lingkungan gereja.

ADVERTISEMENT

Sebagai Uskup Agung Canterbury, Mullally akan menjadi pemimpin spiritual bagi sekitar 85 juta umat Anglikan di seluruh dunia. Namun, penunjukan ini menuai kritik dari kelompok konservatif Global Anglican Future Conference (GAFCON), yang beranggotakan gereja-gereja Anglikan di Afrika dan Asia.

GAFCON menilai, penugasan Mullally menunjukkan, Gereja Inggris telah "melepaskan otoritasnya untuk memimpin." Meski Raja Charles III secara resmi menjabat sebagai kepala Gereja Inggris, Uskup Agung Canterbury merupakan uskup tertinggi sekaligus pemimpin spiritual gereja tersebut.

Reformasi yang membuka jalan bagi pemimpin perempuan

Mullally ditahbiskan sebagai pendeta pada 2002, dan menjadi salah satu perempuan pertama yang dikonsekrasi sebagai uskup di Gereja Inggris pada 2015.

Sejak 2018, ia menjabat sebagai Uskup London dan dikenal memiliki pandangan progresif, termasuk mendukung pemberkatan bagi pasangan sesama jenis dalam kemitraan sipil maupun pernikahan.

Sebelas tahun lalu, reformasi di tubuh Gereja Inggris membuka peluang bagi perempuan untuk menduduki jabatan Uskup Agung, langkah yang kini memungkinkan Mullally menjadi Uskup Agung Canterbury ke-106.

"Saya ingin, dengan sederhana, mendorong Gereja untuk terus bertumbuh dalam keyakinan," ujarnya dalam pernyataan pertamanya setelah penunjukan bersejarah itu.

"Saya menantikan perjalanan iman ini bersama jutaan orang yang melayani Tuhan, dan komunitasnya di paroki-paroki di seluruh negeri serta di seluruh Komuni Anglikan dunia."

Persetujuan resmi Raja Charles

Sesuai tradisi, kantor Perdana Menteri Keir Starmer secara resmi mengumumkan penunjukan Mullally setelah mendapat persetujuan dari Raja Charles.

Sebagai kepala monarki, Raja Charles memegang gelar Supreme Governor Gereja Inggris, jabatan yang dibentuk pada abad ke-16 setelah Raja Henry VIII memisahkan diri dari Gereja Katolik.

"Uskup Agung Canterbury akan memainkan peran penting dalam kehidupan nasional kita. Saya mendoakan kesuksesannya dan menantikan kerja sama kami," ujar Starmer dalam pernyataannya.

Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Fika Ramadhani

Editor: Agus Setiawan

Tonton juga video "Uskup Agung: Kita Wujudkan Harapan Paus Fransiskus yang Belum Tercapai" di sini:

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads