Penelitian Ungkap Kebiasaan Simpanse Minum Alkohol

Penelitian Ungkap Kebiasaan Simpanse Minum Alkohol

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Selasa, 30 Sep 2025 16:38 WIB
Jakarta -

Simpanse secara rutin mengonsumsi buah yang telah difermentasi di alam liar, dan dalam prosesnya, mereka juga menelan alkohol dalam jumlah yang cukup signifikan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan oleh jurnal Science.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Aleksey Maro dari University of California melaporkan bahwa setiap hari, simpanse mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang setara dengan satu botol bir kecil bagi manusia.

Di Taman Nasional Kibale di Uganda dan Taman Nasional TaΓ― di Pantai Gading, para peneliti menganalisis 20 varietas buah yang paling sering dimakan simpanse, yang mengandung kandungan alkohol rata-rata 0,3%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seekor simpanse bisa mengonsumsi sekitar 4,5 kilogram buah-buahan ini setiap hari, dengan total kandungan alkohol mencapai 14 gram. Jika diukur berdasarkan berat badan simpanse yang berkisar 41 kilogram, jumlah tersebut setara dengan konsumsi lebih dari setengah liter bir.

Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi alkohol secara rutin bukan hanya fenomena budaya bagi manusia, tetapi mungkin berakar lebih dalam pada perilaku kerabat terdekat kita.

ADVERTISEMENT

Temuan ini sejalan dengan hasil studi lain yang diterbitkan pada tahun lalu, ketika tim dari University of Exeter juga mengamati simpanse mengonsumsi buah-buahan fermentasi secara bersama-sama di Taman Nasional Hutan Cantanhez di Guinea-Bissau, Afrika Barat.

Sebagian besar buah pohon sukun Afrika yang diteliti memiliki kandungan alkohol hingga 0,61%. Namun, belum jelas apakah kadar alkohol yang rendah tersebut menyebabkan mabuk pada simpanse.

Dengan menggunakan camera trap (kamera jebak), tim peneliti mencatat 70 kejadian di mana simpanse hampir selalu mengonsumsi buah beralkohol berkelompok. Simpanse jantan dan betina dari berbagai kelompok usia ikut serta dalam aktivitas tersebut.

"Data kami memberikan bukti pertama tentang berbagi makanan beralkohol dan pemberian makan oleh primata besar non-manusia liar, dan mendukung gagasan bahwa konsumsi alkohol oleh manusia bukanlah hal yang 'baru', melainkan berakar dalam sejarah evolusi kita yang dalam," papar tim tersebut dalam jurnal Current Biology pada bulan April 2025.

Konsumsi alkohol bukan hal langka di dunia hewan

Selama bertahun-tahun, para peneliti menganggap bahwa hewan liar hanya sesekali dan secara tidak sengaja mengonsumsi etanol, yang secara ilmiah dikenal sebagai alkohol. Namun, pada Januari 2025, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Trends in Ecology & Evolution menemukan bahwa konsumsi alkohol di kalangan monyet liar, burung, dan serangga ternyata tidaklah langka.

"Konsumsi alkohol jauh lebih umum di alam liar daripada yang kita duga sebelumnya dan sebagian besar hewan yang memakan buah-buahan manis akan terpapar pada tingkat alkohol tertentu," kata Kimberley Hockings, ahli ekologi perilaku dari University of Exeter yang juga terlibat dalam studi sebelumnya, dalam situs web universitas tersebut, sambil menambahkan bahwa zat tersebut dapat ditemukan di hampir setiap ekosistem.

Cikal bakal kebiasaan minum pada manusia?

Tim peneliti menyatakan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami alasan makanan fermentasi tersebut dikonsumsi dan kesengajaan alkohol itu dikonsumsi.

"Dari perspektif ekologi, mabuk saat memanjat pohon atau dikelilingi predator di malam hari bukanlah hal yang menguntungkan, itu justru alasan untuk tidak meneruskan gen Anda," kata Matthew Carrigan, salah satu penulis studi dari College of Central Florida, dalam situs web tersebut.

Namun, pengamatan ini mendukung gagasan bahwa konsumsi makanan yang mengandung alkohol secara bersama-sama sudah umum terjadi dan mungkin telah lama memainkan peran dalam kehidupan sosial manusia.

"Dari sisi kognitif, ada teori bahwa etanol bisa memicu sistem endorfin dan dopamin, yang menghasilkan perasaan rileks dan mungkin bermanfaat untuk membangun hubungan sosial," kata penulis utama studi, Anna Bowland dari University of Exeter. "Untuk menguji hal ini, kita perlu tahu apakah etanol benar-benar memicu respons fisiologis di alam liar."

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Algadri Muhammad dan Muhammad Hanafi

Editor: Hani Anggraini

Tonton juga Video: Viral Prabowo-Macron Disebut Bersulang Alkohol, Istana: Sari Apel

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads