Desainer AS, Willy Chavarria, menyatakan penyesalan yang mendalam menyusul tuduhan plagiarisme yang datang dari Meksiko. Ia meminta maaf dan mengatakan bahwa ia sangat menyesal tidak mengembangkan desain sandalnya "dengan kolaborasi langsung yang bermakna dengan komunitas Oaxaca". Desain tersebut 'mengadopsi' desain sandal tradisional di negara bagian Oaxaca, di selatan Meksiko.
Chavarria mengakui bahwa sandal tersebut "tidak memenuhi rasa hormat dan pendekatan kolaboratif" yang seharusnya diterima oleh komunitas di desa Hidalgo Yalalag, tempat desain aslinya diduga berasal.
Sang desainer, yang ayahnya keturunan Meksiko, merancang sandal sneaker bernama "Chavarria Oaxaca Slip On" bersama produsen pakaian olahraga asal Jerman Adidas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjiplak desain unik sandal tradisional"
Setelah sandal tersebut 'diluncurkan' ke publik, terjadi kegemparan di Meksiko. Anggota parlemen IsaΓas Carranza menulis di kanal media sosial bahwa Adidas dan Chavarria telah "menjiplak desain unik sandal tradisional Huaraches milik penduduk desa Hidalgo Yalalag".
Gubernur Negara Bagian Oaxaca, SalomΓ³n Jara, mengatakan akan menuntut Chavarria. Ia menyatakan bahwa sandal tersebut merupakan model "Huarache" yang hanya ada di Oaxaca.
Pemerintah di Meksiko serukan penghentian penjualan
Kementerian kebudayaan negara bagian Oaxaca menyatakan penggunaan unsur-unsur budaya untuk tujuan komersial tanpa persetujuan masyarakat adat merupakan "pelanggaran terhadap hak kolektif kami". Kementerian tersebut lantas meminta Adidas menghentikan penjualan sandal tersebut dan juga menyerukan agar proses dialog dengan komunitas Yalalag segera dilakukan.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, turut 'turun tangan' dalam konflik ini. Dia menekankan bahwa ini adalah hak kekayaan intelektual kolektif. "Harus ada ganti rugi," tuntut Sheinbaum dalam konferensi pers Jumat(8/8).
Adidas bersedia untuk berunding
Menurut pemerintah Meksiko, Adidas telah bersedia untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah dari Oaxaca.
Di Meksiko, para politisi telah beberapa kali menuduh perusahaan mode menggunakan seni atau desain lokal tanpa izin. Gugatan hukum telah dilayangkan pada perusahaan retail Shein di Cina, Zara di Spanyol, hingga rumah mode desainer Carolina Herrera asal Venezuela.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman
Diadaptasi oleh Sorta Caroline
Editor Yuniman Farid