Prancis Bangun Penjara Supermaksimum demi Tumpas Sindikat Narkoba

Prancis Bangun Penjara Supermaksimum demi Tumpas Sindikat Narkoba

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Sabtu, 02 Agu 2025 10:24 WIB
Jakarta -

Dinding setinggi beberapa meter, sel-sel isolasi dengan pengawasan 24 jam, dan kunjungan yang dipisah kaca antipeluru: di kota kecil Vendin-le-Vieil, sekitar 200 kilometer utara Paris, penjara keamanan supermaksimum pertama di Prancis resmi mulai beroperasi pekan lalu. Pemerintah bahkan mengerahkan serdadu untuk mengawal pemindahan tahanan paling berbahaya ke sel baru mereka.

Vendin-le-Vieil, yang dilengkapi dengan 450 kamera pengawas, dirancang sebagai pusat utama dalam perang melawan kejahatan terorganisir dan menjadi bagian dari reformasi besar sistem pemasyarakatan Prancis. Fasilitas baru ini bertujuan memutus total komunikasi para pemimpin jaringan kriminal dengan dunia luar.

"Konsepnya menandakan sebuah perubahan radikal dalam sistem pemasyarakatan," ujar Menteri Kehakiman Gerald Darmanin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang melawan sindikat narkotika

Di balik gemerlap kota, Prancis sedang menghadapi krisis keamanan: di tempat-tempat seperti Marseille, Toulouse, kawasan pinggiran Paris atau banlieues, dan bahkan desa-desa kecil di pedalaman, kekerasan antar sindikat narkoba semakin marak dan brutal. Jaksa penuntut memperingatkan, situasinya terancam lepas kendali.

Remaja, bahkan anak-anak, dari kaum marijnal dilaporkan makin sering direkrut melalui media sosial untuk menjadi kurir atau pembunuh bayaran.

ADVERTISEMENT

Jean-Marie Magro, jurnalis dan penulis buku yang meneliti kejahatan terorganisir di Marseille, menyatakan kepada DW, "di beberapa wilayah di utara Marseille, perang narkoba yang disebut jaksa adalah hal nyata. Kita bisa melihat pos-pos pemeriksaan yang didirikan oleh anak-anak muda di jalan."

Tindak kekerasan telah menjadi keseharian. Data menyebut pada tahun 2024, tercatat 367 kasus pembunuhan atau percobaan pembunuhan terkait narkoba di seluruh Prancis, dengan 110 orang tewas dan 341 luka-luka. Sekitar seperempat dari pelaku berusia di bawah 20 tahun.

Kondisi penjara tidak manusiawi?

Meningkatnya kriminalitas narkotika, bertabrakan dengan sistem penjara Prancis yang berada di ambang batas kapasitas. Prancis mencatatkan tingkat penghuni lapas yang paling padat di Eropa Barat. Beberapa dari lebih dari 180 fasilitas pemasyarakatan memiliki tingkat hunian di atas 150 persen. Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa telah berulang kali mengecam Prancis karena "kondisi penahanan yang tidak manusiawi". Banyak penjara telah berusia tua, dengan ruangan lembap dan penuh jamur, dipenuhi tikus dan kecoak.

Namun masalah bukan hanya dari sisi hak asasi manusia. Dari perspektif keamanan, penjara-penjara di Prancis memiliki banyak celah, yang dimanfaatkan para bos jaringan kriminal untuk tetap menjalankan operasinya dari balik jeruji. Bisnis berlangsung melalui ponsel yang dikirim lewat drone, pengacara yang menjadi perantara, atau petugas yang disuap.

Pada musim semi 2025, tingkat kekerasan mencapai level baru: di beberapa kota Prancis, kelompok bersenjata dengan senapan serbu menyerang lembaga permasyarakan, untuk mengintimidasi tahanan musuh atau menekan sistem peradilan.

Vendin-le-Vieil dengan keamanan maksimal

Fasilitas baru di Vendin-le-Vieil, terletak di wilayah Pas-de-Calais dekat perbatasan Belgia, dirancang untuk menampung sekitar 100 narapidana dan saat ini disebut-sebut sebagai penjara paling aman di Prancis. Desain arsitektur dan pengelolaannya mengikuti model "supermax" di AS dan penjara anti-mafia Italia "carcere duro" atau penjara kokoh.

Di sana, setiap tahanan ditempatkan di sel isolasi, hanya diperbolehkan keluar satu jam per hari dalam kelompok kecil. Adapun jalur komunikasi diawasi ketat, dengan panggilan telepon hanya diizinkan dua kali seminggu selama dua jam, dan kunjungan dipisah melalui kaca antipeluru. Setelah setiap kunjungan, tahanan harus menanggalkan seluruh pakaian untuk pemeriksaan menyeluruh. Tujuannya adalah menghentikan semua bentuk intervensi dari luar penjara.

Rencana penjara di hutan tropis

Di pesisir utara Amerika Selatan, tepatnya di Provinsi seberang laut Prancis, Guyana Prancis, pemerintah juga merencanakan pembangunan penjara keamanan tinggi untuk hingga 500 narapidana. Lokasinya direncanakan di Saint-Laurent-du-Maroni, dalam hutan hujan tropis, dekat Pulau Iblis yang terkenal sebagai bekas situs hukuman koloni sampai tahun 1938, dan dikenal luas lewat novel "Papillon" karya Henri Charrière.

Menteri Kehakiman Darmanin menyatakan keinginannya untuk "secara permanen memindahkan dalang kriminal dari daratan Prancis." Namun kelompok HAM dan oposisi politik memperingatkan akan munculnya "Guantánamo versi Prancis".

Harga tinggi untuk keamanan tinggi

Biaya operasional penjara supermaksimum di Vendin-le-Vieil sangat mahal, karena antara lain mempekerjakan sekitar 250 petugas pengawas untuk 100narapidana. Manfaatnya pun sebabnya menjadi bahan perdebatan.

Para pengkritik memperingatkan dampak psikologis jangka panjang akibat isolasi ekstrem dan menyebut pemeriksaan telanjang rutin, sebagai tindakan yang berlebihan. Banyak yang mengusulkan langkah teknis seperti pengacau sinyal ponsel, sistem anti-drone, dan pemeriksaan sel yang sering sebagai alternatif yang lebih baik.

Terlepas dari sistem pemasyarakatan, di Prancis bisnis narkoba terus berkembang. Sepanjang tahun 2024, kepolisian menyita 47 ton kokain — lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Banyak pengedar berasal dari lingkungan miskin dengan latar belakang imigran. Sementara pengguna bisa ditemukan di seluruh lapisan masyarakat.

Jalur khusus Prancis di Eropa

Jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa lain, Prancis mengambil jalur khusus dengan rezim penjara superketat. Sementara negara seperti Jerman dan Belanda menggunakan sel berkeamanan tinggi dan pengawasan intensif, tanpa memutus kontak sepenuhnya dengan dunia luar.

Prancis meniru model paling ketat di dunia yang antara lain dikembangkan di Amerika Serikat. Pemerintah berdalih, pendekatan baru harus dicoba setelah gagalnya metode konvensional untuk mengendalikan sekitar 600 narapidana kelas kakap.

Proyek yang menarik perhatian media ini, juga dianggap bagian dari strategi politik lebih luas: Gerald Darmanin disebut-sebut sebagai calon kuat dari kubu konservatif untuk pemilihan presiden 2027. Penjara-penjara supermaksimum ini sekaligus menjadi sinyal kepada pemilih, yang semakin menuntut respons keras negara terhadap kekerasan dan kejahatan terorganisir.

Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Rizki Nugraha

Editor: Agus Setiawan.

Tonton juga video "Prancis Akan Akui Negara Palestina" di sini:

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads