Otoritas Pakistan pada Minggu (21/7) menangkap seorang tersangka setelah sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang pria dan wanita ditembak mati karena menikah tanpa persetujuan keluarga.
Praktik ini dikenal sebagai honor killing atau pembunuhan demi kehormatan, dan masih lazim terjadi di Pakistan serta beberapa negara lain.
Pasangan yang menikah secara diam-diam atau tanpa restu keluarga kerap dijadikan tumbal untuk "mengembalikan" status sosial dan kehormatan keluarga. Pembunuhan serupa juga terjadi dalam berbagai situasi lain ketika kepala keluarga merasa nama baik mereka tercemar oleh tindakan perempuan dalam keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kasus ini, pasangan yang belum diketahui identitasnya itu dieksekusi atas perintah dewan suku setempat di provinsi Balochistan, Pakistan barat daya. Fakta ini diungkap oleh pihak berwenang setelah dilakukan penyelidikan.
Kepala Menteri Provinsi Balochistan, Sarfraz Bugti, dalam pernyataannya mengatakan bahwa salah satu tersangka telah ditangkap berdasarkan undang-undang anti-terorisme setelah orang-orang dalam video tersebut berhasil diidentifikasi.
Apa yang Terekam dalam Video?
Video yang diambil di tengah gurun dengan latar beberapa truk pikap menunjukkan seorang wanita diberikan sebuah salinan Al-Quran. Dia kemudian berkata kepada seorang pria, "Mari berjalan tujuh langkah bersamaku, setelah itu kamu boleh menembakku."
Pria tersebut mengikuti sang wanita beberapa langkah, lalu wanita itu menambahkan, "Kamu hanya diizinkan menembakku. Tidak lebih dari itu."
Pria itu kemudian mengarahkan pistolnya dan menembakkan tiga peluru ke arah wanita tersebut. Dia tidak menangis ataupun memohon ampun; tubuhnya seketika jatuh ke tanah setelah tembakan ketiga.
Video tersebut lalu memperlihatkan jasad seorang pria yang berlumuran darah tergeletak di sampingnya. Beberapa pria lain kemudian terlihat menembaki kedua tubuh tersebut.
DW tidak dapat memverifikasi video ini secara independen.
Praktik penindasan
Menurut Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan, sekitar 1.000 perempuan dibunuh setiap tahunnya oleh kerabat dekatβbiasanya ayah, saudara laki-laki, atau anak laki-lakiβdalam praktik pembunuhan demi kehormatan.
Dalam banyak kasus, pelaku berhasil lolos dari hukuman berkat klausul kontroversial dalam hukum Islam Pakistan yang memungkinkan keluarga korban memaafkan pembunuh. Meski pada 2016 negara itu sempat merevisi sebagian hukum tersebut, praktik honor killing masih terus berlangsung.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, turut membagikan video tersebut di platform X dan mengimbau masyarakat untuk melawan sistem yang tidak adil dan menindas, alih-alih mengangkat senjata terhadap negara.
Artikel ini terbit pertama kali dalam Bahasa Inggris
Diadaptasi oleh: Rizki Nugraha
Editor: Hendra Pasuhuk
Simak juga Video: Dalih Israel Tembak Warga Gaza saat Antre Bantuan