Perusahaan startup yang berbasis di Bayern, The Exploration Company (TEC), menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas hilangnya kapsul ruang angkasa berisi 166 abu jenazah. Abu jenazah tersebut rencananya dikembalikan kepada pihak keluarga.
Armada kapsul "Nyx Mission Possible" telah mengorbit bumi sebanyak dua kali dan memasuki proses re-entry (proses memasuki atmosfer bumi) sebelum terjadi anomali dan menghilang.
Apa kata TEC perihal hilangnya kapsul tersebut?
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada di situs jejaring profesional LinkedIn, TEC mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil terhubung dengan kapsul Nyx saat proses masuk kembali ke atmosfer Bumi, setelah sebelumnya dilakukan pemadaman standar karena panas. Namun TEC kembali kehilangan kontak dengan kapsul tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari ketinggian orbit 550 kilometer kapsul berhasil masuk kembali dengan cara yang terkendali, dengan komunikasi yang terjalin setelah mencapai suhu maksimum. Namun, komunikasi terputus pada ketinggian 26 kilometer, tepat sebelum fase transonik sebelum parasut dibuka."
"Untuk lebih memahami kejadian, kami telah membentuk tim investigasi independen. Temuan mereka akan dibagikan kepada klien, investor, dan tim internal kami."
Dalam pernyataannya, TEC juga meminta maaf "kepada semua klien kami yang telah mempercayakan muatan mereka kepada kami."
Mendarat di Samudra Pasifik
Charles Chafer, salah satu pendiri dan CEO perusahaan "pemakaman luar angkasa" Celestis yang berbasis di Texas - pihak yang menyewa TEC, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya penerbangan luar angkasa semacam ini dilakukan.
"Sebagai akibat dari kejadian yang tak terduga ini, kami tidak dapat mengembalikan kapsul. Kami turut merasakan kekecewaan yang dirasakan oleh keluarga penumpang, dan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang mereka berikan."
"Meskipun saat ini kami yakin bahwa kami tidak dapat mengembalikan kapsul, kami berharap keluarga akan menemukan kedamaian dengan mengetahui bahwa orang yang mereka cintai menjadi bagian dari perjalanan bersejarah, diluncurkan ke luar angkasa, mengorbit Bumi, dan kini beristirahat di Samudra Pasifik yang luas, selayaknya upacara pelarungan abu jenazah tradisional dan khidmat."
Selain jasad manusia, kapsul Nyx juga membawa benih tanaman ganja untuk proyek penelitian - mempelajari kemungkinan penamanan ganja di Mars.
Pada tahun 2024, Celestis mengirimkan abu jenazah beberapa orang yang turut andil dalam serial "Star Trek" dalam perjalanan terakhir ke luar angkasa, termasuk pencipta serial tersebut, Gene Roddenberry beserta istrinya, Majel Barret Roddenberry, yang juga turut memainkan ragam peran dalam serial tersebut.
Biaya perjalanan abu jenazah ke luar angkasa dengan paket kapsul kembali ke Bumi ini diperkirakan dibandrol dengan harga sekitar 3.495 USD (56,7 juta rupiah).
Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Sorta Caroline
Editor Hendra Pasuhuk
Simak juga Video 'Indonesia Belum Punya Alat Pendeteksi Sampah Antariksa yang Jatuh ke Bumi':