Militer Pakistan Bebaskan Sandera dalam Pembajakan Kereta Api

Militer Pakistan Bebaskan Sandera dalam Pembajakan Kereta Api

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Kamis, 13 Mar 2025 15:41 WIB
abc
Pasukan Pakistan berhasil membebaskan beberapa sandera dari kereta Jaffar Express
Jakarta -

Pasukan keamanan Pakistan menyerbu kereta yang dibajak oleh militan separatis pada hari Rabu (12/03), menewaskan semua 33 penyerang dan mengakhiri kebuntuan selama sehari yang melibatkan ratusan sandera.

Militan separatis Baloch meledakkan rel kereta api dan menyerang Jaffar Express pada hari Selasa (11/03), saat kereta itu menuju Peshawar dari Quetta, membawa 440 penumpang. Militer melaporkan bahwa 21 sandera dan 4 pasukan keamanan tewas dalam kebuntuan tersebut.

"Hari ini kami berhasil membebaskan banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Operasi terakhir dilakukan dengan sangat hati-hati," kata juru bicara militer Ahmed Sharif Chaudhry, seraya menambahkan bahwa tidak ada warga sipil yang terbunuh dalam tahap akhir operasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentara Pembebasan Baloch (BLA), yang mengklaim serangan tersebut, mengatakan telah menewaskan 50 penumpang pada Rabu (12/03) malam dan menahan 214 orang, sebagian besar personel keamanan. Mereka mengancam akan mulai mengeksekusi sandera kecuali pihak berwenang memenuhi tenggat waktu 48 jam untuk pembebasan tahanan politik Baloch, aktivis, dan orang hilang.

BLA adalah kelompok etnis bersenjata terbesar yang memerangi pemerintah di Balochistan, yang berbatasan dengan Afganistan dan Iran. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka telah meningkatkan aktivitas menggunakan taktik baru untuk menimbulkan banyak korban dan menargetkan militer Pakistan.

ADVERTISEMENT

Mereka berupaya untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dari kekayaan daerah berupa tambang dan mineral yang ditolak oleh pemerintah pusat.

Rompi bunuh diri

Menteri Dalam Negeri Muda Talal Chaudhry mengatakan kepada televisi "Geo" bahwa para militan mengenakan rompi bunuh diri saat mereka duduk di antara para penumpang yang disandera sehingga mempersulit upaya penyelamatan.

Militer mengirim ratusan tentara, angkatan udara, dan pasukan khusus untuk menangani para militan. Pada tahap akhir operasi, pasukan khusus melumpuhkan pelaku bom bunuh diri sebelum berpindah dari satu gerbong ke gerbong lain untuk membunuh militan lainnya.

Belum jelas jumlah orang yang diselamatkan dalam tahap operasi ini dan bagaimana atau ke mana para penumpang akan dievakuasi. Sebelumnya, pejabat pemerintah mengatakan bahwa 190 orang di dalam kereta telah diselamatkan, dengan lebih dari 50 orang dibawa ke Quetta untuk dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.

Muhammad Ashraf (75), yang menaiki kereta tersebut, mengatakan ia mendengar ledakan keras di daerah pegunungan yang mengguncang gerbong.

"Kami berbaring di lantai saat tembakan dimulai. Tak lama kemudian, orang-orang bersenjata memasuki kereta dan memeriksa identitas kami," katanya di Quetta.

Seorang perempuan, yang putranya termasuk di antara penumpang yang masih menunggu untuk dibebaskan, memprotes menteri provinsi Mir Zahoor Buledi.

"Mengapa Anda tidak menghentikan kereta api jika tidak aman?," tanyanya.

Buledi mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah sedang berupaya meningkatkan keamanan di wilayah tersebut.

lw/ha (Reuter)

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads