Pernah enggak terpikir bagaimana para tunawisma mencuci baju mereka? Meskipun di Berlin, Ibukota Jerman tersebar begitu banyak tempat mencuci baju untuk umum, tetapi banyak dari mereka yang enggan untuk melakukannya karena masalah biaya.
"Saya tidak ingat kapan terakhir kali saya mencuci pakaian. Sudah lama sekali." ujar Piotr salah satu tunawisma di Berlin. Piotr biasanya membuang pakaiannya jika sudah terlalu kotor dan ini kali pertama ia datang ke Berliner Stadtmission, tempat di mana ia bisa mencuci pakaiannya dengan harga yang murah.
Sementara di tempat cuci pakaian lainnya di Berlin setidaknya harus mengeluarkan 4β¬, di tempat cuci yang didirikan Berliner Stadtmission, dengan 2β¬ atau sekitar Rp35.000 para tunawisma bisa mencuci baju mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para tunawisma telah berulang kali mengutarakan kepada kami bahwa mereka tidak ingin kehilangan pakaian, yang merupakan benda terakhir milik mereka, yang sudah usang dan sangat kotor," dikatakan direktur Berliner Stadmission Christian Ceconi. Selain itu, ditambahkannya, tempat cuci ini dibuka disebabkan oleh menurunnya sumbangan pakaian.
Selain itu, Berliner Stadmission menawarkan konsultasi kepada tunawisma yang sedang menunggu pakaian mereka selesai dicuci. Tujuannya adalah untuk "untuk menunjukkan kepada para tunawisma cara-cara yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka," kata Ceconi.
Berliner Stadmission adalah asosiasi independen milik Gereja Evangelis, didirikan pada tahun 1877 sebagai organisasi bantuan kemanusiaan.