Dari tujuh pembangkit tersebut, lima di antaranya sebelumnya dioperasikan kembali demi mengatasi kekurangan pasokan gas alam selama musim dingin di Jerman. Negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini juga sebelumnya berusaha mengurangi ketergantungan terhadap gas dari Rusia.
Sementara itu, dua pembangkit lainnya sebelumnya diizinkan untuk beroperasi kembali meski sudah mendapat jadwal penutupan.
Pembangkit mana yang sudah tidak beroperasi?
Lima pembangkit listrik tersebut berlokasi di distrik pertambangan Rheinish, di Jerman Barat, dekat dengan KΓΆln.
Lima pembangkit itu juga termasuk yang berlokasi di Grevenbroich-Neurath dan Bergheim-Niederaussem.
Operator RWE menyebut, keputusan ini menyebabkan dinonaktifkannya kapasitas pembangkit sekitar 2.100 megawatt (MW) yang bersumber dari batu bara lignit.
Dua pembangkit listrik lain di JΓ€nschwalde, negara bagian timur Bradenburg, dekat dengan Ibu Kota Belin, juga ditutup setelah sempat beroperasi kembali belakangan ini.
Alasan Jerman tetap pakai pembangkit tenaga batu bara
Rencana Jerman mengurangi ketergantungannya atas batu bara demi mengatasi perubahan iklim mendapat pukulan telak akibat invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 silam.
Jerman beserta negara Eropa lainnya pun berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada gas Rusia beberapa bulan setelah perang, yang kemudian membuat harga energi melonjak naik.
Demi mengurangi dampaknya, Pemerintah Jerman lalu memutuskan untuk memperpanjang usia beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara dan mulai kembali menggunakan pembangkit listrik lain yang sempat ditutup sementara.
Berlin juga menunda penutupan beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai bentuk tindakan darurat. Namun, tiga pembangkit listrik tenaga nuklir terakhir telah ditutup pada bulan April tahun lalu.
Sekarang, setelah musim dingin 2023/2024 berakhir, operator jaringan listrik Jerman mengklaim bahwa mereka tidak melihat adanya gangguan keamanan pasokan listrik akibat penutupan sejumlah pembangkit listrik tenaga batu bara.
Kementerian Ekonomi Jerman secara hukum berkewajiban untuk meninjau peningkatan emisi gas rumah kaca dari keputusan awal mereka melakukan penundaan penutupan sejumlah pembangkit tersebut.
Pada akhir Juni lalu, kementerian tersebut diharuskan untuk mengusulkan sejumlah langkah guna mengimbangi emisi tambahan.
Keputusan yang dipuji politisi Partai Hijau
"Mengingat krisis iklim yang semakin memburuk, penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara merupakan sebuah langkah penting untuk mengurangi gas rumah kaca," kata anggota parlemen fraksi Partai Hijau Kathrin Henneberger dalam pernyataannya.
Dia menyebut bahwa penutupan tersebut merupakan "keberhasilan besar bagi keadilan iklim dan dilakukan di tengah kesadaran akan tanggung jawab historis dan global demi mencapai tujuan iklim kita."
mh/gtp (DPA)
Simak juga 'Saat Horor Kecelakaan Bus di Jerman, 5 Orang Tewas-50 Lainnya Terluka':
(ita/ita)