Marak Aksi Mogok Kerja, Serikat Buruh Kian Diminati di Jerman

Marak Aksi Mogok Kerja, Serikat Buruh Kian Diminati di Jerman

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Selasa, 06 Feb 2024 18:01 WIB
Berlin - Ketika aksi mogok merajalela di Jerman, kini giliran petugas menara pengawas di 11 bandar udara yang berhenti bekerja.

Namun, maraknya mogok kerja tidak lantas meruntuhkan reputasi serikat buruh. Malah sebaliknya, Verdi, yang menggawangi 1,9 juta tenaga kerja lintas industri di Jerman, tahun ini mengaku mencatatkan rekor pendaftaran anggota baru sejak 22 tahun berdiri, yakni sebanyak 193.000 orang.

Serikat lain mengumumkan tren serupa. Serikat Masinis GDL, misalnya, juga mencatatkan kenaikan keanggotaan sebanyak 18 persen, sementara serikat buruh gastronomi melaporkan 20.000 anggota baru tahun lalu. Diyakini, semakin banyak tenaga kerja berusia muda di Jerman yang bergabung ke dalam sebuah perserikatan.

Stefan Krzell, fungsionaris Konfederasi Serikat Buruh Jerman, DGB, mengamini tren tersebut, dengan melaporkan lonjakan jumlah anggota di delapan organisasi perserikatan yang dinaunginya. "Kami sangat senang," kata dia kepada DW.

"Ini adalah isyarat positif. Kami menghadapi piramida usia seperti pada organisasi lain, atau partai politik, gereja, dan klub-klub lain. Saya kira, melalui kebijakan dan advokasi yang baik selama dua tiga tahun terakhir, kami berhasil membalikkan tren," berkurangnya anggota serikat buruh.

Tren sementara?

Namun begitu, Krzell mengakui bahwa penambahan jumlah anggota pada tahun lalu bersifat anomali. Pasalnya, keanggotaan serikat buruh di Jerman terus menurun sejak beberapa dekade terakhir. Keanggotaan DGB misalnya anjlok dari 9,3 juta orang pada pertengahan tahun 1990an menjadi sekarang 5,6 juta orang.

Pergeseran demografi yang ditandai dengan gelombang pensiun generasi tua diyakini sebagai faktor utama di balik kemunduran serikat buruh di Jerman.

Verdi mengaku harus mendapatkan 150.000 anggota baru per tahun untuk bisa mengimbangi "penyusutan alami" jumlah anggota. Sebab itu, tren peningkatan jumlah pendaftaran keanggotaan dipandang sebagai sebuah kebetulan. Meski begitu, mayoritas anggota yang berusia muda dianggap membawa isyarat positif. Verdi mengaku sebanyak 50.000 anggota baru tahun ini berusia di bawah 28 tahun.

"Kita menyimak tren in di semua level," kata Krzell. "Bahkan serikat buruh yang tidak mencatatkan penambahan bersih jumlah anggota, mereka kini memiliki lebih banyak kaum muda."

Koreksi alami pasar tenaga kerja

Torsten Schulten, peneliti dari Yayasan Hans Bkler Stiftun yang dekat dengan DGB, meyakini himpitan ekonomi melambungkan peran serikat buruh di kalangan muda.

"Kita tidak boleh lupa bahwa Jerman mencatat angka inflasi yang tinggi sejak beberapa tahun terakhir sehingga upah buruh tidak lagi cukup," kata dia.

"Dan ini menciptakan masalah besar bagi penduduk berpendapatan rendah. Siapa kalau bukan serikat buruh yang bisa menegosiasikan kompensasi atau perbaikan upah?"

Stefan Krzell juga meyakini, menguatnya dukungan bagi serikat buruh berkaitan dengan krisis tenaga kerja setelah pandemi corona dan perang di Ukraina. Serikat buruh, menurutnya, berperan besar dalam meminimalisir ancaman pemecatan massal, melalui kolaborasi dengan pemerintah dan korporasi memperjuangkan kontrak jangka pendek dan kompensasi.

Faktor penting lain, kata Torsten Schulten, adalah bahwa buruh meyakini lebih dibutuhkan oleh perusahaan lantaran kelangkaan tenaga kerja.

"Mereka tidak takut dipecat," ujarnya. "Tapi kelangkaan buruh terampil tidak lantas mendorong perbaikan kondisi kerja. Jadi masih dibutuhkan aktivisme dan advokasi yang kuat."

Marcel Fratzscher, peneliti di Institut Penelitian Ekonomi Jerman DIW, membenarkan pandangan tersebut. "Kita memiliki 1,8 juta lapangan kerja yang masih belum terisi. Kini tenaga kerja tampil lebih percaya diri dan menuntut kondisi kerja dan upah yang lebih baik."

(rzn/hp)

Simak juga 'Saat Penampakan Traktor Petani Blokade Jalan Raya di Jerman':

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/nvc)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads