Salib Tetap Ditempatkan di Bangunan Umum di Bayern

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Kamis, 21 Des 2023 12:52 WIB
Jakarta -

Salib yang telah ditempatkan di jalan masuk ke gedung-gedung pemerintah negara bagian Bayern tidak perlu dicopot. Pengadilan Tata Usaha Federal Jerman di Leipzig hari Selasa (19/12) menolak gugatan itu.

Tahun 2018, Perdana Menteri Bayern Markus Söder dari Partai Kristen Sosialis CSU memerintahkan bahwa semua gedung publik harus menggantungkan salib di lokasi yang mudah dilihat. Dia menekankan itu "sebagai ekspresi karakter sejarah dan kebudayaan Bayern."

Grup lobi bfg Bayern, yang namanya berarti asosiasi pemikiran bebas bagi Bayern, mengajukan tuntutan ke pengadilan agar peraturan itu dibatalkan. Kelompok itu itu menekankan betapa pentingnya pemisahan antara gereja dan negara serta penghapusan hak istimewa gereja.

Mereka berpendapat, peraturan pemerintah membatasi kebebasan rakyat atas agama, dan melanggar kewajiban pemerintah untuk bersikap netral dalam masalah seperti itu.

Penggugat menyatakan belum menyerah

Sebaliknya pengadilan menilai peraturan pemerintah itu hanya merupakan regulasi administratif tanpa efek hukum eksternal, sehingga tidak melanggar hak penggugat yang manapun.

Pengadilan menyatakan, salib yang ditempatkan di bangunan publik memang merupakan simbol utama keyakinan Kristen, juga bagi pengamat yang obyektif. Namun demikian salib tidak punya dampak legal apapun bagi kebebasan beragama orang-orang yang datang.

Di media sosial Markus Söder menyatakan dukungan bagi keputusan pengadilan.

"Salib adalah simbol karakter Kristen dan kebudayaan kita. Itu adalah bagian dari Bayern," kata Söder.

Sementara bfg Bayern menyatakan sedang memperhitungkan pengambilan langkah hukum berikutnya, termasuk mengajukan tuntutan ke Mahkamah Konstitusi Jerman.

"Masalahnya belum berhenti sampai di sini," kata Assunta Tammelleo, yang memimpin asosiasi bfg Bayern.

Katolik mendominasi Bayern

Ketika peraturan penempatan salib pertama kali diumumkan, muncul debat panas di Jerman. Peraturan itu juga menyulut kritik tajam dari Gereja Protestan Jerman, dan bahkan dari Konferensi Uskup Katolik Jerman.

Kedua gereja besar Jerman khawatir bahwa masalah ini disalahgunakan pihak-pihak tertentu untuk mendapat dukungan dalam pemilu tingkat negara bagian tahun 2018. Ketika itu Partai CSU keluar sebagai pemenang.

Selasa lalu, sebelum keputusan pengadilan dikeluarkan, Uskup Agung München, Kardinal Reinhard Marx menyatakan dia mendukung jika salib ditempatkan di bangunan umum.

"Salib tidak bisa dihilangkan dari Bayern," katanya.

Bayern adalah negara bagian dengan populasi terbesar kedua di Jerman. Itu juga negara bagian kedua dengan penduduk beragama Katolik terbanyak di Jerman. Menurut sensus tahun 2011, yaitu sensus yang terbaru, 55% warga Bavaria beragama Katolik, 21% Protestan, 6% beragama Islam dan sekitar 20% lainnya beragama lain atau tidak beragama.

Hanya negara bagian Saarland, yang jauh lebih kecil, punya proporsi Katolik lebih banyak dalam populasinya, yaitu 63%.

ml/hp (dpa, KNA, AFP)

width="1" height="1" />

Lihat juga Video 'Fakta Salib Wales yang Bakal Ditampilkan di Penobatan Raja Charles':






(ita/ita)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork