Jerman Tutup Konsulat di Istanbul karena 'Risiko Serangan'

ADVERTISEMENT

Jerman Tutup Konsulat di Istanbul karena 'Risiko Serangan'

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Jumat, 03 Feb 2023 08:21 WIB
Konsulat Jerman di Istanbul (DW)
Jakarta -

Jerman menutup konsulat di Istanbul, Turki, karena khawatir dengan meningkatnya risiko serangan terhadap komunitas internasional di kota itu. Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan setelah ekstremis sayap kanan dan aktivis anti-Islam di beberapa kota Eropa melakukan aksi pembakaran Al-Qur'an dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam postingan di saluran media sosial konsulat Jerman, diumumkan bahwa konsulat akan ditutup untuk sementara dan semua janji temu visa dibatalkan.

"Menyusul kasus baru-baru ini di beberapa ibu kota Eropa, di mana Al-Qur'an dibakar atau dihancurkan di depan umum, badan keamanan yakin risiko serangan teroris di Istanbul telah meningkat," kata para pejabat dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu juga menyarankan warga Jerman untuk menghindari distrik pusat Beyoglu di Istanbul dan Lapangan Taksim yang populer. Pejabat Jerman juga menyarankan warga untuk menghindari daerah dengan "kerumunan internasional" dan menghindari tempat umum yang sibuk secara umum.

Dipicu aksi ekstremis kanan

Kedutaan Besar Jerman di Ankara tetap beroperasi, sedangkan Kedutaan Besar Swedia ditutup untuk pengunjung, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri di Stockholm kepada kantor berita Jerman, DPA.

Konsulat Inggris di Istanbul juga "saat ini tidak dibuka untuk umum sebagai tindakan pencegahan," mengikuti peringatan perjalanan yang dikeluarkan pemerintah Inggris. Peringatan potensi serangan dikeluarkan setelah ekstremis sayap kanan berulang kali membakar atau merusak Al-Qur'an di beberapa kota di Eropa.

Tindakan tersebut telah memicu kemarahan di Turki, terutama setelah ekstremis sayap kanan Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an di depan sebuah masjid di ibu kota Swedia, Stockholm. Politisi Denmark-Swedia itu kemudian mengulangi perbuatannya di Kopenhagen. Dia mengancam akan melanjutkan aksinya sampai Turki mengabulkan keinginan Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Aksi serupa juga terjadi di Belanda dan mendorong Turki untuk memanggil duta besar Belanda menghadap ke Kementerian Luar Negeri.

Ketegangan antara Turki dan Eropa

Beberapa negara, termasuk Jerman, Swedia, Norwegia, Denmark, dan Amerika Serikat, minggu lalu telah mengeluarkan peringatan tentang peningkatan risiko serangan di Turki.

Turki, pada gilirannya, juga mengeluarkan peringatan perjalanan untuk warganya di Eropa, dan mengatakan bahwa tindakan anti-Muslim dan anti-Turki baru-baru ini menunjukkan "tingkat intoleransi dan kebencian agama yang berbahaya" di benua itu.

Turki sebelumnya berselisih dengan Swedia dan Finlandia, karena Turki memblokir niat mereka untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina. Semua anggota NATO yang lain setuju kedua negara itu menjadi anggota secepatnya, kecuali Turki dan Hungaria. NATO hanya bisa menerima anggota baru kalau disepakati dengan suara bulat.

hp/as/ (dpa/ap)

Simak juga video 'Usai Diberi Tank Canggih, Zelensky Kini Minta Rudal Jarak Jauh-Jet':

[Gambas:Video 20detik]




(haf/haf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT