Kabinet Jerman dalam rapat hari Rabu (9/11) akhirnya memutuskan pemblokiran rencana penjualan pabrik semikonduktor Elmos. Menteri Ekonomi Robert Habeck (Partai Hijau) pada hari Selasa (8/11) sudah menyatakan menolak penjualan pabrik microchip Elmos yang berbasis di Dortmund.
Perusahaan Silex yang berbasis di Swedia, sebuah unit dari perusahaan China Sai Micro Electronics, sedang melakukan negosiasi dengan Elmos untuk pengambilalihan. Silex ingin membeli pabrik itu dengan harga sekitar 85 juta euro. Elmos sudah mengumumkan rencana pembelian oleh anak perusahaan China itu sejak tahun lalu.
Namun, Kementerian Ekonomi dan Iklim, yang dipimpin politisi Partai Hijau Robert Habeck, menentang rencana tersebut. Perkembangan tersebut mengikuti debat yang muncul tentang tingkat ketergantungan Jerman pada China, setelah penjualan sebagian saham pelabuhan peti kemas di Hamburg kepada Cosco Shipping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman keamanan
Sebuah sumber di kementerian mengatakan kepada kantor berita AFP, akuisisi itu akan "merupakan ancaman bagi ketertiban umum dan keamanan." Kementerian ekonomi telah menyarankan agar pemerintah melarang akuisisi Elmos," kata sumber itu. Pembelian Elmos antara lain bisa membuat perusahaan Jerman itu mengakhiri produksinya dan hanya menjual chip buatan Silex.
Badan intelijen Jerman sebelumnya juga diberitakan sudah menyatakan keprihatinan, meskipun teknologi perusahaan Elmos diberitakan bukan teknologi mutakhir lagi.
Robert Habeck dilaporkan kritis terhadap pengambilalihan di bidang manufaktur semikonduktor dan produksi chip. Alasannya, sektor ini sangat sensitif, apalagi pembuat mobil Jerman tahun lalu sangat terpukul oleh kekurangan suplai chip global karena masalah rantai pasokan yang terhenti dari China.
Kalangan Partai Hijau dan Demokrat Liberal-FDP memperingatkan, tidak bijaksana untuk membuat Jerman lebih bergantung pada China, dengan belajar dari krisis ketergantungan gas Jerman pada Rusia.
Belajar dari ketergantungan gas pada Rusia
Sebelumnya, perdebatan sengit muncul tentang ketergantungan yang berlebihan pada China, saat perusahaan pelayaran negara China Cosco Shipping bermaksud membeli 35 persen saham pelabuhan peti kemas di Hamburg, yang sudah disetujui oleh Kanselir Olaf Scholz (SPD).
Namun Kementerian Ekonomi dan lima kementerian lainnya ketika itu menyatakan keberatan dengan alasan masalah keamanan. Pemerintah akhirnya hanya menyetujui penjualan 24,9 persen saham, dengan syarat China tidak boleh mencampuri kebijakan strategis perusahaan.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier (SPD) mengatakan, Jerman harus "benar-benar belajar" dari perselisihan dengan Moskow. Steinmeier sendiri menghadapi kritik, karena dulu mengejar hubungan ekonomi yang lebih dekat dengan Moskow selama ia menjabat sebagai menteri luar negeri Jerman.
hp/as (dpa, afp)
Simak juga 'China Dorong Penggunaan Bambu Gantikan Plastik agar Ramah Lingkungan':