Serangan Teror di Pakistan Meningkat Sejak Taliban Kuasai Afghanistan

Serangan Teror di Pakistan Meningkat Sejak Taliban Kuasai Afghanistan

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Rabu, 05 Jan 2022 15:57 WIB
Patroli militer Pakistan di Peshawar (Abdul Majeed/AFP/Getty Images)
Foto: Abdul Majeed/AFP/Getty Images
Islamabad -

Pakistan mencatat lonjakan angka tindak terorisme sebesar 56% di tahun 2021, menyusul masa tenang di tahun-tahun sebelumnya. Fenomena ini dipicu pergantian rezim di Afghanistan yang ironisnya ikut direstui Islamabad.

Kesimpulan tersebut dicetuskan Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan (PICSS) dalam laporan terbarunya. Studi yang dipublikasikan pada Selasa (4/1) itu, mencatat setidaknya 194 serangan teror selama tahun 2021.

Pola tindak terorisme mencakup serangan bom bunuh diri, pemboman, atau serangan bersenjata terhadap aparat keamanan. Pada tahun 2020, jumlah serangan teror di Pakistan mencapai 188 kasus, klaim PICSS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan tren serangan teror di Pakistan sudah dicatat sejak 2014, ketika aparat keamanan melancarkan operasi militer terhadap milisi bersenjata bentukan al-Qaeda dan Taliban, menurut Otoritas Penanggulangan Terorisme Nasional (NCTA).

Setidaknya 395 orang, lebih dari separuhnya merupakan serdadu atau polisi, tewas dalam serangan teror selama 2021.

ADVERTISEMENT

Tren ini terutama bisa dilacak di kawasan perbatasan dengan Afghanistan. Menyusul kejatuhan Kabul ke tangan Taliban, insiden teror di Provinsi Balochistan, Pakistan, meningkat lebih dari 90% selama 2021, dibandingkan tahun sebelumnya, catat departemen dalam negeri di ibu kota provinsi, Quetta.

Menurut data tersebut, sepanjang 2021 sebanyak 130 orang meninggal dunia dalam 137 insiden teror di Balochistan.

"Frekuensi serangan-serangan kecil meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir," kata analis keamanan Pakistan, Amir Rana, kepada dpa. Di Balochistan yang menjadi medan perang separatisme, penyelundupan senjata dan gerilyawan tempur dari Afghanistan merupakan kekhawatiran utama.

Perpanjangan tangan Taliban

Namun demikian, ancaman terbesar bagi keamanan Pakistan saat ini diyakini berasal dari kelompok Tehrek-I Taliban Pakistan (TTP). Menurut PICSS, kelompok ini bertanggung jawab atas mayoritas serangan teror pada 2021.

Meski berbagi ideologi, TTP memiliki struktur organisasi yang terpisah dari Taliban Afghanistan. Menurut analis keamanan Pakistan, Fida Khan, kebangkitan TTP terinspirasi oleh kemenangan Taliban di negeri jiran.

"Hal ini seharusnya dianggap sebagai tanda peringatan, bahwa militan di Islamabad bisa menyebar ke bagian lain, ke Asia Selatan atau Tengah, terutama setelah pendudukan Kabul oleh Taliban," katanya.

Sejak kejatuhan Kabul, TTP menggandakan serangan di Pakistan. "Para gerilyawan merasa lebih aman setelah Taliban menguasai Kabul, mereka kini bisa bergerak bebas di Afghanistan," kata seorang pejuang TTP kepada AFP.

"Mereka tidak lagi perlu mengkhawatirkan serangan drone AS. Dan mereka bisa bertemu atau berkomunikasi dengan lebih mudah," imbuhnya.

Bagi Islamabad, salah satu strategi meredam ancaman TTP adalah dengan mengakomodasi kelompok ekstremis Islam tersebut. TTP sempat menyepakati gencatan senjata dengan Pakistan, dengan imbalan pembebasan 100 orang gerilyawannya.

Kebijakan itu dikritik sebagai langkah politik untuk mengamankan dukungan kelompok pemilih konservatif. Tapi meski berpotensi memicu konflik dengan militer, sikap pemerintah tidak berubah.

"Mereka yang ingin kembali dan menghormati hukum serta konstitusi kita, kita ingin memberikan mereka kesempatan kedua," kata Fawad.

Rasa percaya diri yang tinggi Taliban Pakistan terlihat sejak Oktober silam, ketika pemimpin TTP, Noor Wali Mehsud, keluar dari persembunyiannya dan membaur dengan masyarakat biasa, serta terlihat berpidato di depan khalayak ramai. Hal ini dianggap mustahil hingga beberapa bulan lalu.

rzn/hp (ap, dpa)

(nvc/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads