Usai memenangkan suara mayoritas dalam pemilu nasional, Fomio Kishida yang baru menjabat sebagai perdana menteri selama sebulan, berjanji akan menggenjot pertumbuhan di negara adidaya ekonomi terbesar ketiga di dunia itu. Dia menyatakan mempersiapkan paket segar untuk anggaran pandemi, yang ia rencanakan pada bulan ini.
Kishida juga menegaskan, Jepangβakan"mengambil peran terdepan dalam menuju target emisi zero diβAsia", sehariβsebelum menuju Glasgow, untuk mengikuti pertemuan puncak iklim COP26.
PartaiβLiberal Demokrat (LDP)βyang berkuasa danβmitra koalisinya Komeito berhasil meraih 293 dari 465βkursiβdi majelis rendahβparlemen Jepang,βdemikian mediaβlokalβmelaporkan. "Ini adalah pemilu yang sangat sulit, tetapi kehendak rakyat--bahwa mereka ingin kita menciptakan masa depan negara ini di bawah pemerintahan LDP-Komeito yang stabil dan pemerintahan Kishidaβdapat terlihat di sini," kata sang perdana menteri. "Kami meraup 261 kursi berharga untuk LDP. Sebagai pihak yang bertanggung jawab ... kami akan memenuhi mandat publik," tandasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalangan investor, bersorak atas hasil pemilu ini. Indeks saham Nikkei, naik lebih dari dua persen. Pada pemilu kali ini, LDP mendapatkan kursi yang lebih sedikit di majelis rendah dibanding perolehan dalam pemilihan terakhir pada tahun 2017. Saat itu koalisi meraih 305 kursi di parlemen, dan dari LDP sendiri berkontribusi dengan 276 kursi.
Kishida, menjabat sebagai PM Jepang baru sebulan lalu, setelah pendahulunya, Yoshihide Suga mengundurkan diri. Yoshihide Suga hanya memangku jabatan PM selama setahun. Pengunduran dirinya itu sebagian dikarenakan ketidakpuasan publik atas penanganan krisis COVID-19 di negara sakura itu. Jepangβtelahβmencatatβsekitarβ18,000 angka kematian akibat virus COVID-19, danβtidak pernahβmemaksakan lockdown yang ketat. Tetapi, tetap saja banyak bisnis, terutama bar dan restoran menderita melalui periode pembatasan aktivitas komersial yang berkepanjangan.
Paket penanganan pandemi, ekonomi dan pertahanan
Kishida, mengatakan, dia akan meningkatkan kemampuan sistem kesehatan untuk menangani pasien COVID-19 dan memulai suntikan vaksin ketiga (booster) mulai Desember ini. Dia juga berjanji untuk memberikan "stimulus ekonomi skala besar" sesegera mungkin dalam tahun ini, tanpa mengatakan berapa banyak yang akan dikucurkan.
Politiisi berusia 64 tahunβini telahβmenguraikanβrencana untukβmengatasiβangka kesenjangan yang tinggi akibat kebijakanβprobisnisβdariβpendahulunya, Yoshihide Suga dan ShinzoβAbe, perdana menteri Jepang yang paling lama memerintah.
LDP juga berniatβuntukβmeningkatkan sistem pertahanan guna mengantisipasi ancamanβdariβCinaβdanβKorea Utara.
Bagaimana suara media?
Editorial harian Asahi Shimbun hariβSenin (01/11)βmenulis desakan pada Kishida untukβbertindakβtegas, guna meningkatkan dukungan publik sebelum pemilu majelis tinggi pada musim panas nanti. Dia dianggap perlu untuk "sepenuhnya bersiap untuk kemungkinan gelombang keenam dari infeksi virus COVID-19 mulai awal musim dingin ini", dan menegaskan bagaimana ide kebijakan ekonominya akan diimplementasikan, demikian tulisan dalam editorial itu.
Dalam beberapa dekade terakhir, suara oposisi telah terpecah antara beberapa partai besar. Tetapi kali ini lima partai pesaing terus berusaha meningkatkan kerja samanya dalam mengurangi cengkeraman dominasi LDP.
Harian YomiuriβShimbun mengatakanβpartai penguasa telahβ"dipaksaβuntukβbertarungβmemenangkan pertempuran pemilu"βdi seluruhβJepang. Tetapiβperbedaanβbesar dalam kebijakanβkunci antaraβduaβoposisiβutamaβpartai,βPartaiβKonstitusionalβ(Demokrat CDP)βdanβPartaiβKomunis--βkhususnyaβsoal hubungan Jepang dengan Amerika Serikat- telah mendorong kekalahan pihak oposisi, tulis media tersebut.
Sementara itu, tambahan suara diperoleh partaiβsayap kanan OsakaβNippon Ishin dari pemilihβkonservatifβyangβfrustrasiβdengan koalisiβpemerintah, yang menjadikannya partaiβterbesar ketiga setelah LDP dan CDP, tulis Yomiori.
Media Jepang memperkirakan 56 persen pemilih memberikan suara mereka dalam pemilu kali ini, yang menunjukkan berlanjutnya tingkat partisipasi pemilih yang rendah dalam beberapa tahun terakhir.
rzn/as(afp/reuters)