Sisa-sisa tembok besar kuno di kota Kln itu pertama kali digali setahun yang lalu dalam pekerjaan konstruksi untuk pusat gereja Protestan yang baru. Tembok itu segera dikenali sebagai fondasi gedung dari jaman Romawi. Awalnya para peneliti menduga, tembok itu adalah sisa reruntuhan gedung pertemuan sidang umum.
Namun para arkeolog menemukan "bagian yang tidak biasa, seperti ceruk" di dinding, kata pejabat pelestarian peninggalan bersejarah kota Kln, Marcus Trier.
Setelah membandingkan struktur temuan dengan bangunan kuno lainnya, termasuk kota Romawi Efesus di Turki yang memiliki perpustakaan monumental, ternyata sisa-sisa reruntuhan di Koeln berasal dari perpustakaan yang dibangun sekitar abad ke-2. Pada masa itu, Kln berada di bawah kekuasaan Romawi.
Situs bersejarah
Bangunan aslinya diduga terdiri dari dua lantai, dengan ukuran sekitar 20 kali 9 meter β lalu masih diperpanjang kemudian. Marcus Trier mengatakan, para peneliti dan ilmuwan kala itu punya banyak pilihan untuk dibaca. Dan ada "beberapa ribu gulungan (tulisan) yang bisa dipinjam."
Sisa-sisa perpustakaan kuno itu sekarang akan diintegrasikan ke dalam gedung gereja yang baru. Peninggalan Romawi tersebut nantinya bisa diakses oleh pengunjung. Bagian lainnya akan tetap dipertahankan untuk bahan penelitian arkeologi.
Kota Kln di tepi sungai Rhein dikenal di seluruh dunia karena Katedral Gotiknya "Klner Dom" yang megah yang terletak di pusat kota. Tapi Kln juga kaya peninggalan Romawi.
Dibangun jendral Romawi
Seorang jenderal Romawi mendirikan pemukiman di kawasan ini pada tahun38 sebelum Masehi dan menamakannya Ara Ubiorum. Beberapa puluh tahun kemudian, kota ini menjadi pos terdepan pasukan Romawi dan diberi status koloni oleh Kaisar Claudius.
Kaisar Claudius juga mengganti namanya menjadi Colonia Claudia Ara Agrippinensium, disingkat CCAA, sebagai penghormatan terhadap istrinya Agrippina yang lahir di sana.
Peninggalan dari masa Romawi hingga sekarang masih bisa dilihat di bagian kota Kln, dari tembok besar, gerbang kota, sistem saluran air di atas sampai sistem kanal di bawah tanah. Sekarang situs bersejarah kota Kln bertambah dengan ditemukannya peninggalan perpustakaan Romawi kuno.











































