Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (28/5/2018), Kementerian Luar Negeri China merilis statemen yang menyatakan "penolakan keras" atas manuver AS di wilayah Kepulauan Paracel pada Minggu (27/5) waktu setempat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer AS menyebut pelayaran itu merupakan "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan untuk menantang klaim Beijing atas pulau-pulau di wilayah tersebut.
Namun Kementerian Luar Negeri China menyatakan, kedua kapal perang AS tersebut telah masuk ke wilayah perairan China tanpa izin dan dihadapi dengan Angkatan Laut China, yang "melakukan verifikasi dan identifikasi kapal-kapal AS sesuai hukum dan memerintahkan mereka untuk pergi."
Menurut kantor berita China, Xinhua, kedua kapal perang AS tersebut diusir dari perairan Laut China Selatan. Untuk menghalau kapal-kapal perang AS itu, militer China mengerahkan kapal-kapal perang dan jet-jet tempur.
Operasi ini dilakukan sepekan setelah Beijing menerbangkan pesawat-pesawat pengebom berkemampuan nuklir ke sebuah pulau sengketa di Laut China Selatan. Langkah itu memicu kecaman dari AS, yang pekan lalu mencabut undangannya ke China untuk bergabung dalam latihan militer di Pasifik karena militerisasi Beijing yang terus berlangsung di Laut China Selatan.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini