Trump di Davos: 'America First' Bukan Berarti 'America Alone'

Trump di Davos: 'America First' Bukan Berarti 'America Alone'

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Sabtu, 27 Jan 2018 08:12 WIB
Davos - Delegasi di Davos ramai-ramai mengejek Trump saat ia komentari pers. Pada puncak acara ekonomi itu, Trump menggunakan panggung membela jargonnya 'America First' dengan menekankan 'Amerika terbuka untuk bisnis.'

Tak hanya saat di Amerika Serikat, tapi tudingan Trump atas media yang disebutnya sebagai penyebar 'fake news' karena mengkritik kebijakannya kembali ia suarakan di atas panggung di puncak acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss (26/01).

"Sebagai pengusaha, saya selalu diperlakukan dengan baik oleh pers… baru setelah saya menjadi politisi akhirnya saya menyadari betapa menjijikkannya, betapa jahatnya, betapa kejamnya, betapa media bisa menjadi palsu," ujar Trump ketika berhadapan dengan sekitar 1.500 delegasi internasional.

Baca juga: Apa Lagi Ulah Donald Trump di World Economic Forum Davos

Para delegasi yang penuh sesak di acara bergengsi di dunia bisnis itu pun mencemooh ucapan Trump pada saat sesi tanya jawab. Di luar gedung, dua demonstran yang mengenakan kaos 'Not My President" juga menunjukkan sikap protes terhadap Trump, terlebih atas ucapannya setiba di Swiss yang menyebut laporan New York Times terkait topik hubungan Trump dan Rusia sebagai 'fake news'.

"Dengarkanlah dia, mencela 'berita palsu'. Itulah yang dia lakukan," ujar salah satu pemrotes, Anya Schiffrin, profesor dari Universitas Colombia dan istri dari ekobom ternama AS, Joseph Stiglitz. Ucapan Schiffrin dikomentari rekannya, Sasha Kramer yang menyebutkan: "Saya percaya bahwa forum ini adalah tentang dialog dan saya rasa kita tidak diberi pilihan untuk berdialog dengan Presiden Trump," kata Kramer kepada AFP.

"America First"

Tak hanya terkait media yang dianggap menyudutkannya, pada kesempatan yang sama, Donald Trump juga membela jargon yang digaungkannya 'America First.'

"Sebagai presiden Amerika Serikat, saya akan selalu menempatkan Amerika sebagai yang utama. Sama seperti para pemimpin negara lain yang harus menempatkan negara mereka sebagai yang utama juga ," kata Trump seperti dikutip dari kantor berita Jerman, DPA. "Tapi 'America First' tidak berarti Amerika sendiri."

Secara terbuka, Trump menyebutkan bahwa "sekarang adalah saat yang tepat untuk membawa bisnis" ke AS, dengan mengacu pada perombakan pajak AS dan pengurangan peraturan yang baru dilakukan di AS. Meski demikian, ia segera beralih ke topik lain yang menuntut penegakan peraturan perdagangan yang lebih tegas, dan kembali menuding negara yang dianggapnya melakukan praktik yang tidak adil, termasuk dengan mencuri kekayaan intelektual.

"Amerika Serikat tidak akan menutup mata lagi untuk praktik perdagangan yang tidak adil, "katanya." Kita tidak bisa melakukan perdagangan bebas dan terbuka jika beberapa negara mengeksploitasi sistem dengan mengorbankan orang lain. Kami mendukung perdagangan bebas tapi perlu adil dan perlu timbal-balik," ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

ts/yf (dpa, afp, Reuters)

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads