Ketua MPR Bambang Soesatyo melihat peta politik di Pilpres 2024 akan dapat menjaring 2 hingga 4 calon presiden dan wakil presiden. Namun, Bamsoet melihat keterbelahan politik akan lebih dapat dapat dihindari bila hanya ada 2 calon presiden dan wakil presiden saja.
"Kemungkinan bisa empat, tapi yang ideal menurut saya memang dua. Sehingga tidak ada pembelahan yang berkepanjangan. Cukup satu putaran selesai," ungkapnya. Ia tidak ingin politik identitas dan politisasi agama kembali memecah belah bangsa pada Pemilu 2024.
Pasalnya, residu politik identitas masih menghantui keterbelahan di masyarakat akibat pilihan politik dalam berdemokrasi."Pilpres kemarin karena ada isu identitas maka residunya sampai hari ini masih terasa," ungkap Bamsoet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan pilihan politik tidak semestinya menjadi pemecah belah masyarakat Indonesia yang majemuk. Bamsoet menilai kedewasaan dalam berdemokrasi diperlukan agar masyarakat tidak mudah dipecahbelah.
"Kita khawatir masih ada saja pihak-pihak yang masih belum dewasa berpolitik, belum dewasa berdemokrasi," ungkapnya. Guna menghindari keterbelahan akibat benturan pilihan politik dan politisasi agama diperlukan juga para elit mencontohkan kedewasaan dalam berpolitik.
"Kunjungan Mba Puan kemarin ke Nasdem, ke Surya Paloh itu menunjukkan pembelajaran yang bagus," terangnya. Begitu juga yang dicontohkan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto yang keduanya dapat bersanding setelah bersaing.
(/)