Jemaah Indonesia bisa berbahagia setelah pintu umrah kembali dibuka sejak 8 Januari 2022. Namun, mengikuti ibadah umrah di tengah pandemi Covid-19 tentu harus mengikuti sejumlah ketentuan.
Direktur PT Asiatour, Nurbethi, berkesempatan menjadi salah satu jemaah asal Indonesia yang berangkat umrah di tahun 2022. Ia pun menceritakan prosedur yang harus diikuti oleh para jamaah.
"Untuk kedatangan ke sini harus karantina 4 hari, kami pun dikarantina 4 hari di Jeddah, suasana karantina memang cukup ketat ya, makan pagi, makan siang, makan malam, semuanya diantarkan melalui boks," papar Nurbethi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikutnya di hari terakhir karantina, jemaah juga harus mengikuti tes PCR dan dinyatakan negatif Covid-19. Para jemaah nantinya akan menerima gelang kuning dari Muassasah, organisasi mutawif atau pembimbing tawaf, gelang ini akan menjadi syarat keluar-masuk Masjidil Haram.
Nurbethi pun mengabarkan bahwa pada umumnya kegiatan umrah sama seperti masa normal sebelum pandemi Covid-19. Beruntungnya, suasana ibadah tawaf dan sa'i tidak terlalu ramai.
"Selanjutnya tidak ada perubahan sama seperti umrah di masa-masa normal lainnya, ziarah ke Masjid Quba, ziarah ke kebun kurma, ziarah ke Jabal Uhud, semua dilakukan, dan setelah dari Madinah kami berangkat menuju Makkah, perjalanan menuju Makkah juga sangat lancar, seperti biasa kita miqat di Bir Ali, lalu berangkat ke Makkah, dan sampai Makkah kita melaksanakan umrah, untuk umrah dan sa'i semuanya kami lakukan hanya dalam waktu satu setengah jam, alhamdulillah tawaf tidak terlalu penuh dan juga sa'i tidak penuh," ujar Nurbethi.
Lebih lanjut, Nurbethi mengingatkan bahwa untuk berangkat ke Arab Saudi jemaah sudah harus menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap. Jemaah juga mendapat kesempatan menerima vaksin booster atau dosis ketiga sesampainya di sana.
"Hal yang paling penting harus diingat bapak dan ibu, untuk berangkat ke sini harus di vaksin ya, dosis komplit, vaksin apa saja boleh, pada saat grup kami sampai di Jeddah kami mendapatkan booster, tapi itu tidak menjadi keharusan juga, dan juga vaksin meningitis juga wajib ya bapak dan ibu untuk aplikasi Tawakkalna tidak usah terlalu dikhawatirkan karena sudah ada gelang kuning dari Muassasah" pungkas Nurbethi.
(/)