Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Supardi mengaku terbuka soal proyek rumah dinas senilai Rp 5,6 miliar. Menurut dia, rehab dilakukan bukan kediaman, tapi ruang publik. Dia menunjukkan proyek tersebut dan minta maaf jika hal itu disorot.
"Dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, setulus-tulusnya, atas kondisi yang terjadi hari ini," kata Supardi di rumah dinas, Padang, Minggu (22/8/2021).
Supardi menjelaskan, rehab dilakukan bukan untuk kediamannya, tapi untuk pelayanan publik. Jika dianggap jadi masalah bersama, maka ia minta maaf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah mungkin proyek senilai Rp 5,6 miliar itu dihentikan? "Andai dihentikan, saya setuju. Tapi yang mengajukan bukan kami. Kami tidak punya kewenangan (menghentikan)," katanya.
Rehab rumah dinas disorot karena dilakukan di tengah pandemi. Saat ini proyek masih berlangsung.
(/)