Rapat DPRD Solok, Sumatera Barat, ricuh! Rapat yang membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dipenuhi interupsi. Ada yang emosi, sehingga melempar asbak. Beberapa nyaris baku hantam.
Rapat dimulai sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (18/8/2021). Ketua DPRD Dodi Hendra membuka rapat yang mambahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2021-2026. Baru saja Dodi menyampaikan laporan, Nazar Bakri dari Fraksi PKS melakukan interupsi. Kemudian disusul interupsi Hafni Hafis dari Fraksi Gerindra.
Ketika Hafni Hafis menyampaikan pendapatnya, anggota dewan lain saling melayangkan interupsi. Suasana rapat tidak terkendali. Sejumlah asbak kaca dilempar ke lantai hingga pecah. Meja juga dibalikkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat diputuskan diskors, tapi keributan tak mereda. Satpol PP turun tangan menengahi.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Solok, Aurizal, menuturkan kericuhan dipicu penolakan salah satu anggota dewan terhadap Dodi Hendra sebagai pemimpin sidang. Aurizal menyebut Dodi Hendra dinilai tidak menjalankan tugas dan fungsi kerjanya sebagai ketua DPRD.
"Sejumlah anggota dewan menolak Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra sebagai pemimpin rapat karena mosi tak percaya kepada Dodi Hendra masih berjalan," kata Aurizal.
(/)