Presiden Amerika Serikat Joe Biden buka suara terkait kekacauan yang terjadi di Afghanistan. Kekacauan akibat Taliban kembali berkuasa itu terjadi setelah Amerika Serikat menarik tentaranya.
"Kami pergi ke Afghanistan hampir 20 tahun yang lalu dengan tujuan yang jelas: menangkap mereka yang menyerang kami pada 11 September 2001, dan memastikan al Qaeda tidak dapat menggunakan Afghanistan sebagai basis untuk menyerang kami lagi," kata Biden dalam pernyataan resminya, Selasa (16/8/2021) waktu AS. Pernyataan ini sekaligus menjelaskan keberadaan pasukan AS di Afghanistan.
Biden menambahkan, "Ketika saya menjabat, saya mewarisi kesepakatan yang dinegosiasikan Presiden Trump dengan Taliban."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan kesepakatan (Trump-Taliban), pasukan AS akan keluar dari Afghanistan pada 1 Mei 2021, hanya tiga bulan setelah saya menjabat. Pasukan AS telah ditarik selama pemerintahan Trump dari sekitar 15.500 pasukan Amerika menjadi 2.500 tentara di negara itu," urainya.
Kini, Afghanistan kacau. Taliban menduduki ibu kota, Kabul. Presiden Ghani melarikan diri. Sejumlah insiden terjadi pada saat peralihan kekuasaan ini. Orang ramai-ramai pergi ke bandara hendak meninggalkan Afghanistan. Beberapa tewas dan terluka karena berebutan naik pesawat.
(/)