Rusia menggelar latihan perang bersama tiga negara sekutunya di Asia Tengah. Latihan perang yang digelar selama sepekan itu mengambil skenario simulasi dari situasi terkini di Afghanistan.
Sebanyak 2.500 tentara Rusia diterjunkan dalam latihan gabungan bersama Tajikistan, Kirgistan, dan Uzbekistan. Sebanyak 500 kendaraan tempur dikerahkan dalam skenario perang di Harb-Maidon, sebelah utara perbatasan Tajik dengan Afghanistan.
Latihan perang ini merupakan respons dari situasi di Afghanistan yang memburuk menurut Kepala Distrik Militer Pusat Rusia, Kolonel Jenderal Alexander Lapin. Menurutnya situasi di Afghanistan dapat meningkatkan "ancaman penetrasi kelompok teroris radikal" ke negara-negara Asia Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia juga telah menggelar latihan perang di Uzbekistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan. Latihan perang tersebut melibatkan 1.500 tentara Rusia dan Uzbekistan serta 200 kendaraan militer.
Latihan semacam ini tidak hanya bertujuan mengasah kemampuan menggunakan senjata bagi tentara Rusia sendiri. Namun juga memberikan kesempatan bagi tentara sekutu untuk menggunakan senjata-senjata terbaru agar jadi terbiasa mereka gunakan saat perang sesungguhnya.
Rusia memang memiliki pangkalan militer di Tajikistan, negara-negara yang pernah mereka kuasai saat masih di era Uni Soviet. Konon fasilitas militer tersebut merupakan yang terbesar di luar wilayah Rusia.
Rusia saat masih bernama Uni Soviet pernah merasakan pahitnya padang pasir dan gunung-gunung di Afghanistan pada akhir 80-an. Pasukan Uni Soviet kala itu harus membayar mahal ongkos perang akibat menghadapi gerilya pasukan mujahidin.
(/)