Rusun Nagrak seketika menjadi tempat bernaungnya pasien COVID-19 sejak Selasa (22/6/2021). Pengalihfungsian gedung yang berada di kawasan Clincing, Jakarta Utara, itu dilakukan menyusul penuhnya kapasitas Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet saat terjadi lonjakan kasus Corona.
Hingga hari keempat, baru satu tower (Tower 3) yang digunakan untuk penanganan pasien. Di tower tersebut terdapat 500 unit kamar isolasi mandiri.
Sejumlah pasien tampak beraktivitas dan berolahraga di sekitar kompleks. Aktivitas mereka dipantau oleh tenaga kesehatan ber-APD lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyintas COVID-19 yang dirawat di Rusun Nagrak mayoritas memiliki kondisi tanpa gejala (OTG), hingga gejala ringan. Mereka bisa mendapatkan pelayanan setelah mendapat surat rekomendasi atau rujukan dari puskesmas asal sebagaimana prosedur standar yang disiapkan Satgas COVID-19.
Pemerintah Provinsi DKI bersama BNPB sebenarnya menyiapkan lima tower yang masing-masing terdiri atas 16 lantai. Setiap unit pada rusun berisi 2 kamar ukuran 2Γ3 meter dan satu kamar mandi.
Lima tower ini berjarak sekitar puluhan meter dari tower yang ditempati masyarakat umum. Sejumlah petugas TNI ditempatkan di beberapa titik untuk berjaga.