Keberadaan pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Priok menuai sorotan usai adanya keluhan sopir trailer kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu sopir trailer yang melaporkan pungli kepada Presiden Jokowi, Agung Bangkit menyatakan ia mengeluhkan pungli karena tidak adanya respon dari pemangku jabatan di wilayah tersebut.
"Dulu beberapa tahun sebelum isu ini berkembang, setiap terminal juga sempat membuat himbauan agar pengemudi tidak berikan uang tip yang dianggap pungli buat kita, itu ada terpampang nomor pengaduan. Tapi ketika kita ngadu tidak ada respon," ujar Agung dalam acara d'Rooftalk detikcom, Rabu (16/6/2018).
Agung yang juga menjabat Ketua Persatuan Sopir Trailer Tanjung Priok (PSTP) mengaku selain pernah mengadu melalui telepon yang terpampang di nomor pengaduan, juga pernah mengadukan ke operator atau perusahaan penyedia jasa di kawasan bongkar-muat. Namun, upaya tersebut tidak ditindaklanjuti lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah-langkah berikut kami sudah lakukan upaya lain, kalau pak Kapolres sampaikan ada regulator kami sudah sampaikan ke pihak OP (Operator)," paparnya.
Karena keluh kesah para sopir terhadap keberadaan pungli di pelabuhan Tanjung Priok tidak ada tindak lanjut, Agung menyatakan saat Kapolres Pelabuhan AKBP Putu Kholis menjembataninya dan teman-teman sopir lain untuk bertemu Presiden Jokowi sewaktu kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Agung memutuskan untuk mengadu soal pungli kepada presiden.
"Kami ketemu pak Kapolres karena meminta satu penanganan dan bertemu Pak Kapolres mungkin itulah jembatan kami ketemu pak Jokowi sehingga kami bisa mengadu langsung tentang persoalan yang dihadapi para sopir," tutupnya.
(edo/hnf)