Bupati Solok Epyardi Asda mengamuk di sebuah Puskesmas. Ia kesal karena pihak Puskesmas tidak memberikan layanan kepada korban kecelakaan dengan alasan jam layanan Unit Gawat Darurat (UGD) sudah tutup.
"Apa-apaan kalian ini. Di mana-mana di dunia, UGD itu buka 24 jam. Jangan kah hari biasa. Hari Sabtu-Minggu pun harus ada yang stand by. Saya sudah bilang, minimal empat orang harus standby," kata Epyardi.
Amukan Epyardi tak berhenti sampai di situ. Dia juga merobek-robek surat kesepakatan bersama tersebut dan melemparkannya ke lantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengamuknya Epyardi bermula dari adanya laporan masyarakat terkait penolakan puskesmas terhadap korban kecelakaan pada Jumat (11/6). Korban kecelakaan itu dilaporkan tidak mendapat pelayanan, karena pihak puskesmas beralasan jam layanan UGD sudah tutup.
"Ada yang mengalami kecelakaan, tapi ditolak. Alasannya, jam dinas sudah berakhir," kata Epyardi saat dihubungi detikcom, Selasa (15/6/2021).
(/)