.webp)
Ini adalah kisah sosok inspiratif Ahmad Marzuki, seorang office boy di salah satu kantor yang terletak di Jakarta. Walaupun memiliki penghasilan pas-pasan, Ahmad tetap berusaha menyisihkan rezekinya untuk tuna wisma secara rutin.
Kegiatan mulia ini bermula di tahun 2018, ketika Marzuki bertemu dengan keluarga tuna wisma yang berprofesi sebagai pemulung di daerah Tanah Abang sepulangnya kerja. Tanpa sengaja, Marzuki mendengar percakapan suami-istri tuna wisma itu yang tidak mampu membelikan makanan untuk anaknya.
Hasil memulung sang suami belum cukup untuk membeli makan, padahal anak mereka menangis karena lapar. Saat itulah pintu hati Marzuki terketuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Marzuki tidak bisa berbuat banyak untuk menolong keluarga tuna wisma tersebut. Saat itu Marzuki belum menerima gajinya sebagai office boy. Uang yang dimiliki Marzuki pun pas-pasan untuk menyambung hidupnya hingga akhir bulan.
Usai Marzuki menerima gaji pertamanya sebagai office boy, niat mulianya untuk berbagi dia wujudkan. Marzuki memasak sendiri makanan untuk tuna wisma dengan kompor listrik yang dia beli dari gajinya.
Sayangnya Marzuki tidak bisa menemukan kembali keluarga tuna wisma yang menjadi inspirasi dirinya. Tapi dia tetap membagi-bagikan makanan di daerah Tanah Abang.
Kegiatan terpuji tersebut akhirnya Marzuki lakukan secara rutin. Hingga pada akhirnya teman-temannya tahu dan ikut menyumbang materi maupun tenaga
Walaupun gaji yang dimilikinya hanya UMR, namun dia masih bisa menyisihkan rezekinya untuk bersedekah dan dia masih bisa membantu memperbaiki ekonomi keluarganya bahkan bisa mewujudkan cita-cita orang tuanya berangkat umroh.
Tonton juga Video: Pandemi Corona, Pemprov Jateng Bagi-bagi Makanan ke Ojol
