Video Momen AHY Orasi Berlatar Spanduk 'KSP Moeldoko Perusak Demokrasi'

Video 20Detik

Video Momen AHY Orasi Berlatar Spanduk 'KSP Moeldoko Perusak Demokrasi'

detikTV - detikNews
Sabtu, 06 Mar 2021 20:11 WIB
Jakarta -

Pengurus DPD DKI Partai Demokrat (PD) mengadakan aksi mimbar bebas dalam rangka melawan kongres luar biasa (KLB) PD di Sumatera Utara (Sumut). Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut peserta KLB di Sumut sudah tak punya rasa malu.

AHY berbicara berlatar dua spanduk besar Bintang Muda Indonesia bertuliskan 'Lawan KLB Ilegal' dan 'KSP Moeldoko Perusak Demokrasi'.

"Kita harus berani melawan kezaliman. Kita harus berani melawan ketidakadilan. Kita berjuang baik-baik sebagai kader PD ingin bersama rakyat bisa juga membangun dan memajukan negeri," kata AHY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa kader berteriak, memberi semangat. Juga mencibir gelaran KLB di Deli Serdang, Sumut.

AHY menilai ada pihak yang memiliki ambisi pribadi terkait Partai Demokrat. Menurut AHY, jika kubu yang mendukung KLB benar mencintai PD, seharusnya mereka tidak melakukan cara yang inkonstitusional.

ADVERTISEMENT

"Tapi ternyata ada mereka yang memiliki ambisi pribadi, katanya mencintai Demokrat, yang ada mereka berusaha menghancurkan Demokrat. Betul? Kalau mencintai Demokrat, tidak mungkin mereka akan menggunakan cara-cara yang ilegal, inkonstitusional, di luar dari akal sehat, dan tidak menggunakan hati," tegasnya.

"Mereka tidak punya hati. Artinya tidak perlu kita beralasan banyak untuk tidak melawan gerakan ini, kita punya hak. Itu memalukan rasanya, mereka sudah tidak lagi punya rasa malu. Mungkin tembok pun kalah keras dibanding muka mereka," tambahnya sebelum mengakhiri orasi.

KLB di Deli Serdang, Jumat (5/3), menetapkan Kepala KSP Moeldoko sebagai ketum Demokrat. AHY sebagai ketum PD dan SBY (Ketua Majelis Tinggi) mengecam KLB. Mereka menilai KLB tak sah karena tak sesuai AD/ART. Moeldoko menganggap sebaliknya.

(/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads