Gunung Merapi meluncurkan 52 kali guguran lava pijar dalam 12 jam, sejak pukul 18.00 WIB, Minggu (28/2/2021) hingga pukul 06.00 WIB, Senin (1/3/2021). Merapi juga satu kali meluncurkan awan panas.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) membenarkan guguran awan panas terjadi dini hari. Data seismogram mencatat amplitudo guguran sebesar 45 milimeter dengan durasi 156 detik.
"Berdasarkan data itu, estimasi jarak luncur mencapai 1.700 meter ke arah barat daya," papar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain awan panas, pihak BPPTKG juga mencatata terjadinya guguran lava pijar Gunung Merapi sebanyak 17 kali dalam rentang pukul 00.00 - 06.00 WIB, Senin (1/3/2021). Sementara itu, dari dari kegempaan Merapi selama 12 jam dari 28 Februari pukul 18.00 hingga 1 Maret pukul 06.00, sudah 112 kali gempa guguran, 9 kali gempa hembusan, dan 1 kali gempa fass banyak.
"Kemudian secara visual Gunung Merapi jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah," tambah Hanik.
Status Gunung Merapi hingga kini masih berada pada level Siaga. BPPTKG mengingatkan potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Wilayah yang dimaksud meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
(/)