Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) di Sumatera Barat (Sumbar) memprotes Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terkait seragam sekolah. LKAAM menganggap SKB mengganggu kearifan lokal Sumbar.
Pertemuan itu dihadiri mantan Danpuspom TNI AD yang kini Ketua Umum Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Mayjen (Purn) Syamsu Djalal, mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar, serta sejumlah tokoh lainnya.
"Hari ini kita bertemu di sini. Kerisauan kami bersama Pak Fauzi Bahar (Wali Kota Padang 2004-2014). Sudah berjalan sekolah berjilbab selama 15 tahun. Tiba-tiba ada SKB 3 Menteri. Ganggu masyarakat Sumbar. Masyarakat terganggu karena SKB," kata Ketua Umum LKAAM, M Sayuti Datuak Rajo Panghulu, seusai pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan buat surat ke Presiden dan kepada MA. Kepada MA, kita minta agar meninjau kembali SKB 3 menteri ini," tambah Sayuti.
Wali Kota Pariaman Sumbar, Genius Umar, juga menolak SKB ini. Alasannya, selama ini tak ada masalah soal seragam di daerahnya. SKB tak bisa diterapkan di Pariaman.
"Masyarakat Pariaman itu homogen. Tidak pernah ada kasus seperti itu (protes memakai seragam yang identik dengan agama tertentu). Jadi biarkanlah berjalan seperti biasa," kata Genius Umar.
(/)