.webp)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mempersoalkan kepala daerah yang tidak turut diperiksa polisi terkait kasus kerumunan massa Habib Rizieq Syihab. Pernyataan Ridwan Kamil ini menyoroti kerumunan yang bermula di Bandara Soekarno-Hatta, wilayah Provinsi Banten.
"Berikutnya, kalau gubernur Jabar diperiksa, DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa?" tanya Gubernur yang akrab disapa Kang Emil di Mapolda Jabar, Rabu (16/12/2020).
"Berarti kan harusnya bupati tempat bandara yang banyak itu dan gubernurnya juga mengalami perlakuan hukum yang sama seperti yang saya alami sebagai warga negara yang baik, kan begitu. Ini kan tidak terjadi," sambung Emil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Ridwan Kamil ini disampaikan usai dirinya menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Pemeriksaan tersebut menjadi kali kedua bagi Emil memberi keterangan kepada polisi soal terjadinya kerumunan saat Habib Rizieq Syihab menghadiri pengajian di Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Kabupaten Bogor. Sebelumnya, Ia menjalani pemeriksaan pertama di Bareskrim Mabes Polri, pada 20 November 2020 lalu.
Polisi kemudian mengusut dugaan pidana dari pelanggaran protokol kesehatan saat kerumunan terjadi. Dalam kasus ini polisi mengaitkannya dengan Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dan Pasal 216 KUHP.
(/)
