MER-C atau Medical Emergency Rescue Committee menyampaikan kritik ke Wali Kota Bogor Bima Arya terkait polemik kesehatan Habib Rizieq Syihab. Lembaga sosial yang kerap memberi bantuan medis ini menyebut tindakan Bima Arya sebagai bentuk intervensi terhadap proses perawatan HRS.
"Terkait dengan Habib Rizieq yang mempercayakan kepada MER-C untuk melakukan pemeriksaan dan pengawalan kesehatan. MER-C mengirim beliau untuk beristirahat di RS. Namun mendapatkan perlakuan yang kurang beretika dan melanggar hak pasien dari Wali Kota Bogor dengan melakukan intervensi terhadap tim medis yang sedang bekerja, sehingga mengganggu pasien yang sedang beristirahat," terang Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad dalam siaran pers, Minggu (29/11).
Setidaknya ada empat poin yang disoroti oleh MER-C terkait hal ini. Tak hanya menyayangkan sikap Bima Arya, MER-C pun menegaskan bahwa etika penyampaian kondisi kesehatan pasien adalah wewenang keluarga. Berikut poin-poinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"MER-C sebagai Tim Medis independen yang diminta keluarga untuk turut menangani kesehatan HRS dengan ini menyatakan :
1. Menyayangkan sikap Wali Kota Bogor yang melakukan intervensi dan tekanan kepada RS, Tim Medis dan pasien.
2. Saat ini semua pemeriksaan yang perlu dilakukan tengah berjalan dan pengobatan akan dijalankan sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan;
3. Agar semua pihak tidak membuat kegaduhan, menjaga privasi pasien, dan mempercayakan kepada tim medis yang menangani.
4. Perihal menyampaikan kondisi kesehatan adalah domain keluarga. Bahkan pihak RS/dokter yang merawat tidak memiliki hak untuk menyampaikan tanpa seizin keluarga."