Seiring dengan peningkatan status siaga Gunung Merapi, penjagaan pintu masuk objek wisata di lereng gunung dilakukan secara ketat. Masyarakat dan wisatawan dilarang beraktivitas pada radius 5 kilometer dari puncak Merapi.
Sejumlah aparat baik polisi dan TNI dikerahkan di sekitar objek wisata. Kebijakan ini sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
"Destinasi wisata yang ditutup petilasan Mbah Maridjan dan bungker Kaliadem. Jaraknya kurang dari 5 kilometer. Tapi yang diluar radius itu (objek wisata) tetap boleh jalan," jelas Bhabinkamtibmas Kalurahan Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Aiptu Slamet Riyadi ditemui di pintu masuk wisata Kaliadem, Jumat pagi (6/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menuturkan ada sejumlah wisatawan yang sempat masuk hingga wilayah bunker Kaliadem. Diduga mereka berada di kawasan itu sejak pagi hari. Petugas kemudian meminta mereka meninggalkan wilayah wisata tersebut.
"Pagi tadi ada 8 wisatawan naik 4 sepeda motor. Kami tanya belum tahu kalau Merapi sudah status siaga. Kami beritahu tidak boleh ada kegiatan wisata radius 5 kilometer dari puncak (Merapi)," ujarnya.
Pengerahan aparat keamanan di kawasan lereng Gunung Merapi dimaksudkan sebagai upaya preventif atas peningkatan aktivitas vulkanik. Sejumlah langkah antisipasi, seperti evakuasi warga, dan penyiapan tempat-tempat pengungsian, sudah dilakukan, agar tak ada korban jiwa saat erupsi terjadi.
(/)