Kontestasi Pilpres 2024 memasuki babak baru di tahun politik. Masing-masing dari pasangan telah mendapat nomor urut dan ditetapkan sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) oleh KPU.
Malam tadi proses pengundian nomor urut berjalan lancar. Tahapan pilpres akan dilanjutkan masa kampanye, namun KPU baru memperbolehkan para paslon kampanye dua pekan lagi.
Terlepas dari tahapan pemilu yang terus jalan, masuknya putra sulung Presiden Joko Widodo kedalam arena tanding politik sebagai Cawapres Prabowo Subianto menuai banyak kritik dan kegelisahan. Lolosnya Gibran Rakabuming Raka dianggap karena hegemoni sang ayah.
"(Gibran) itu bukan representasi anak muda, lebih ke representasi anak presiden," tegas Ketua Departemen Bidang Pemerintahan di DPP PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, dilansir dari detikX, Senin (13/11)
Tak hanya Masinton, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid apa yang didapat oleh Gibran bukan hasil kerja kerasnya. Ia menilai kalau apa yang didapat Gibran karena previlese orang tuanya.
"Karena semuanya serba difasilitasi dan diberi privilese oleh kekuasaan," kata Cak Jazil.
Sementara dalam pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri satu hari sebelum penetapan dan pengundian nomor urut oleh KPU. Mega mengungkap kegelisahaan kondisi politik yang terjadi belakangan ini.
"Apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini telah menyadarkan kita semua bahwa berbagai manipulasi hukum kembali terjadi. Itu semua akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran hakiki, politik atas dasar Nurani. Mari kita kawal Pemilu 2024 dengan nurani dan sepenuh hati," ujar Megawati Minggu (12/11).
Namun pidato Megawati soal kecurangan pada pemilu mendapat respon langsung dari Cawapres Gibran Rakabuming Raka. Dengan santai Ia meminta publik untuk laporkan segala bentuk kecurangan ke Bawaslu.
"Ya dilaporkan aja ke Bawaslu atau apa misalnya ada kecurangan atau apa pun itulah ya," kata Gibran dilansir detikJateng, Senin (13/11).
Sementara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memakai analogi pertandingan sepakbola yang rawan terjadi kecurangan. Karena itu meminta publik sebagai penonton untuk lebih waspada dan cekatan soal kecurangan.
"Kalau ada pemain yang bersifat curang, tolong diteriaki supaya tidak curang," kata pria yang akrab disapa Cak Imin Selasa (14/11/2023) malam.
Nama Presiden Joko Widodo sendiri dinilai masih memiliki pengaruh dalam pemerintahan saat ini. Karena itu tidak sedikit orang yang melihat keberanian Gibran Rakabuming Raka maju kontestasi pilpres berkat hegemoni ayahnya.
Meski begitu, dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang terbaru persepsi masyarakat tentang politik dinasti cenderung permisif atau tidak ambil pusing. Survei Indikator dilaksanakan secara tatap muka dari 1.220 responden, dengan margin error Β± 2,9% serta tingkat kepercayaan 95%.
Survei sendiri dilakukan dalam rentan waktu 16 Oktober-20 Oktober dan 27 Oktober-1 November yakni sebelum dan sesudah putusan MK soal syarat usia capres-cawapres. Hasilnya survei sebelum putusan MK sebanyak 33,7% responden menilai biasa saja politik dinasti di Indonesia, sementara hasil setelah putusan MK responden yang menilai politik dinasti di Indonesia naik jadi 42,9%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya cenderung permisif oleh isu politik dinasti. Mereka yang mengatakan politik dinasti sangat mengkhawatirkan atau mengkhawatirkan, trennya menurun dibanding survei MK pasca mengambil keputusan," kata Pendiri Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, Minggu (12/11/2023) lalu.
Terlepas hegemoni sang ayah terhadap Gibran, hasil survei Indikator Politik Indonesia masih menunjukan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo sebesar 75,8%. Meskipun ada penurunan persentase dari 81%.
"Tetapi di tengah kondisi sekarang masih mendapat perolehan 75,8% masih oke," lanjut Burhan
Drama politik terjadi beberapa pekan ini tentu menuai banyak pertanyaan, Bagaimana hubungan Jokowi dengan Ketum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri ? Apakah betul elektabilitas Gibran warisan dari Jokowi? Akankah Pemilu 2024 nanti jadi satu putaran?
Semua itu akan dibahas dalam Adu Perspektif malam ini dengan topik Hegemoni Jokowi dan Kegelisahan Megawati bersama Adi Prayitno (Direktur Parameter Politik Indonesia), Yandri Susanto (Waketum PAN) dan Djarot Syaiful Hidayat (Ketua DPP PDIP). Acara disiarkan secara langsung dari detikcom Rabu 15 November 2023 pukul 20.00 WIB dan seluruh kanal sosial media detikcom.